Kompas TV entertainment lifestyle

Hari Gajah Sedunia Diperingati Tiap 12 Agustus, Ini Sejarah dan Fakta Uniknya

Kompas.tv - 12 Agustus 2022, 07:15 WIB
hari-gajah-sedunia-diperingati-tiap-12-agustus-ini-sejarah-dan-fakta-uniknya
Hari Gajah Sedunia diperingati setiap 12 Agustus (Sumber: Pixels)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, Jumat (12/8/2022) diperingati sebagai Hari Gajah Sedunia 2022 atau World Elephant Day.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan 12 Agustus aebagai Hari Gajah Sedunia untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya keberlangsungan hidup hewan mamalia ini.

Hari Gajah Sedunia bertujuan untuk memberi tahu dunia bahwa kelangsungan hidup gajah, terutama di daerah Asia dan Afrika sudah terancam punah. 

Dengan adanya Hari Gajah Sedunia, diharapkan kepedulian masyarakat terhadap hidup gajah semakin meningkat.

Sejarah Hari Gajah Sedunia

Dikutip dari National Today, gajah merupakan spesies kunci bagi lingkungan. Hewan ini mempromosikan ekosistem yang sehat dan mendorong keanekaragaman hayati. 

Baca Juga: Hari Kucing Sedunia, Sejak Kapan Kucing Jadi Peliharaan Manusia?

Jika gajah punah, itu berarti manusia kehilangan penjaga lingkungan dan hewan yang darinya manusia harus banyak belajar.

Hari Gajah Sedunia dimulai pada 12 Agustus 2012, ketika Yayasan Reintroduksi Gajah yang berbasis di Thailand bekerja sama dengan pembuat film Kanada Patricia Sims. 


 

Film Return to the Forest, yang diriwayatkan oleh William Shatner, berkisah tentang pelepasliaran Gajah Asia yang ditangkap ditayangkan pada Hari Gajah Sedunia yang perdana.

Fakta Unik Gajah di Indonesia

1. Terancam Punah

Indonesia sendiri memiliki spesies Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang merupakan salah satu sub-spesies dari gajah Asia. 

Gajah sumatera digolongkan sebagai satwa terancam punah (Critical Endangered) dalam daftar merah lembaga konservasi dunia IUCN. 

Melansir Antara, populasi gajah sumatera saat ini berkisar 1.600 hingga 2.000 individu yang tersebar di provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. 

Baca Juga: Kabar Gembira, Gajah Sumatera di Lembah Hijau Melahirkan

Banyak hal yang memicu kepunahan gajah mulai dari serangan liar dalam hutan, pembebasan lahan untuk area perkebunan dan pembangunan, serta pembantaian yang dilakukan manusia.

2. Hidup gajah

Gajah Sumatera dapat berkelana sejauh 20 km dalam waktu satu hari demi memenuhi asupan makanannya. 

Dalam hal usia, Gajah yang hidup dalam perawatan biasanya mampu bertahan hidup lebih lama yaitu 70 tahun, dibandingkan dengan yang hidup di alam hutan liar, 

Namun, pada umumnya mereka berumur lebih pendek karena banyaknya ancaman yang menggangu kelangsungan hidupnya.

3. Gading gajah

Gading gajah sebenarnya adalah gigi seri besar yang menonjol ke luar dari mulut yang memiliki kekuatan luar biasa karena dilapisi enamel yang kuat.

Enamel adalah bahan padat berwarna putih dan keras yang biasa melindungi dentin pada gigi.

Gading gajah ini memiliki fungsi utama sebagai alat menggali, mengangkat benda, mengelupas kulit kayu pohon untuk dimakan, dan juga untuk berkelahi.

Sayangnya, gading gajah banyak diburu oleh manusia yang membuat hewan ini banyak yang kehilangan gading bahkan dibunuh.

Apabila gajah yang tidak memiliki gading maka kemampuan bertahan hidupnya akan menurun.



Sumber : Antara, National Day, ITB


BERITA LAINNYA



Close Ads x