Kompas TV entertainment selebriti

Bersama Nora Alexandra, Jerinx Lakukan Upacara Melukat setelah Bebas dari Penjara. Apa Itu Melukat?

Kompas.tv - 8 Juni 2021, 18:51 WIB
bersama-nora-alexandra-jerinx-lakukan-upacara-melukat-setelah-bebas-dari-penjara-apa-itu-melukat
Jerinx lakukan upacara melukat (Sumber: Instagram)
Penulis : Gading Persada | Editor : Deni Muliya

BALI, KOMPAS.TV - Pemain drum Superman Is Dead (SID), Jerinx atau pemilik nama asli I Gede Ari Astina bebas murni dari penjara pada Selasa (8/6/2021).

Bebas dari penjara, bersama istrinya yakni Nora Alexandra, Jerinx pun langsung menggelar ritual upacara melukat.

Hal ini seperti tampak dari video yang diposting Jerinx melalui akun Instagram miliknya, siang tadi.

Pada video tersebut pasangan suami istri ini kompak mengenakan kain batik panjang yang menutup tubuh mereka.

Tampak juga dua orang pemuka agama Hindu dimana salah satunya terlihat memercikkan air ke arah kepala Jerinx dan Nora Alenxandra.

“Setelah dia setia menanti 10 bulan, kini giliranku memberinya dengkul."

Melukat adalah prosesi pembersihan diri dari energi negatif/gelap dan bisa dilakukan oleh umat agama apapun,” tulis Jerinx seperti dikutip KompasTV dari akun @jrxsid.

Hingga petang ini, sudah lebih dari 5.100 komentar netizen mengisi kolom komentar postingan tersebut.

Selain itu video tersebut juga sudah disaksikan lebih dari 468 ribu kali tayangan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by (@jrxsid)

Baca Juga: Hari Ini Jerinx SID Bebas Murni, Kuasa Hukum: Penyambutan Secara Virtual

Lantas apakah itu Melukat?

Ayah Jerinx, I Wayan Arjono saat menjemput kebebasan putranya di Lapas Kerobokan Klas IIA Denpasar sempat memberi tahu makna dari upacara Melukat.

“Untuk lebih baiklah perjuangan anak-anak ke depan. Istilahnya bersih,” kata Wayan Arjono.

Terpisah, Ketua PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana menjelaskan, Melukat sendiri berasal dari kata Sulukat yakni “Su” yang artinya baik dan “Lukat” yang memiliki arti penyucian.

"Artinya menyucikan diri untuk memperoleh kebaikan," kata Sudiana seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, sejarah panjang Melukat sudah terjadi sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Kala itu, Umat Hindu di Bali percaya bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor.

Atas dasar kepercayaan itu, muncul ritual melukat untuk membersihkan dan membuang sifat diri yang kotor di dalam diri manusia.

Sudiana mengatakan, ritual melukat juga sebagai bentuk persiapan diri sebagai umat manusia untuk memulai kehidupan baru dan tentu lebih baik di masa selanjutnya. Melukat harus dipimpin oleh sulinggih atau pendeta Hindu.

Baca Juga: Usai Bebas dari Penjara, Jerinx SID Akan Langsungkan Ritual Melukat

Sesajian seperti canang sari akan disiapkan dengan diberikan mantra-mantra oleh sulinggih. Selain itu, air kelapa gading juga dipersiapkan karena dianggap diyakini sebagai air suci.

"Jadi orang yang akan melukat itu akan dimantrai terlebih dahulu oleh pemangku. Baru setalah itu dilakukan upacara berupa disiram dengan air kelapa gading. Pada saat disiram itu lah dibersihkan dia," paparnya.

Usai disiram dengan kepala air kelapa gading, jelas Sudiana, ritual dilanjutkan dengan membasuh di mata air yang diyakini membawa berkah.

Proses kemudian, sebagai proses membersihkan diri baik lahir maupun batin.

"Jadi intinya tradisi melukat ini merupakan tradisi religius yang sudah dilakukan sejak oleh para leluhur," jelasnya.

Lebih lanjut Sudiana juga mengatakan tak ada batasan atau perbedaan dalam diri manusia untuk menggelar ritual Melukat.

“Siapapun dan masuk golongan manapun boleh menggelar ritual ini dengan maksud agar bisa membersihkan diri secara lahir dan batin, tandas dia.

Baca Juga: Jerinx Bebas dari Penjara, Langsung Cium Kaki Ibunda di Upacara Melukat



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x