Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Jokowi Saksikan Penandatanganan Perjanjian Divestasi Vale, Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar

Kompas.tv - 19 November 2023, 04:35 WIB
jokowi-saksikan-penandatanganan-perjanjian-divestasi-vale-indonesia-jadi-pemegang-saham-terbesar
Presiden Joko Widodo menyambut baik peningkatan saham MIND ID pada PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14 persen. Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan menggelar pertemuan dengan CEO Vale Base Metal, Deshnee Naido, di Hotel Four Season, San Francisco, Amerika Serikat, pada Jumat (17/1/2023). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

Sebelum divestasi 14 persen, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20 persen, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif belum bisa mengungkap berapa harga yang disepakati para pihak yang terlibat dalam divestasi saham itu.

"Nanti harganya belum, buru-buru saja tetapi yang penting harus lebih murah dari harga pasar," kata Arifin seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/11/2023). 

Sebelumnya, Arifin melaporkan bahwa Vale Indonesia telah melakukan divestasi saham sebesar 14 persen kepada Holding Industri Pertambangan MIND ID.

Baca Juga: Bicara di APEC CEO Summit, Jokowi Bilang RI akan Buat 300.000 Mobil Listrik di 2030

"Sudah diputuskan, jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14 persen, grup ya. Jadi, dengan itu, MIND ID bisa 34 persen dan itu mayoritas di antara yang lain," sebutnya pada Jumat (10/11).

Ia mengatakan bahwa pada dasarnya Vale Indonesia hanya perlu melakukan divestasi sebesar 11 persen saham untuk memenuhi syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), yakni minimal 51 persen saham kepada investor nasional atau pemerintah.

"Saham yang sudah didivestasi Vale sudah 40 persen, 20 persen diambil BUMN, 20 persen publik. Ke publik karena dulu ditawarkan Vale untuk diambil BUMN tetapi waktu itu BUMN tidak respons dan waktu itu belum ada MIND ID," terangnya. 

"Untuk itu, pemerintah secara resmi menyampaikan ke Vale bahwa sebagai pengalihannya harus di-go public-kan dalam negeri, sekarang masih ada sisa 11 persen," tambahnya. 

 

 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x