Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Tahun Depan Presiden hingga Para Menteri Ganti, BI Sebut Investasi akan Melambat sampai Juni 2024

Kompas.tv - 12 November 2023, 05:10 WIB
tahun-depan-presiden-hingga-para-menteri-ganti-bi-sebut-investasi-akan-melambat-sampai-juni-2024
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto makan siang bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). (Sumber: X/Twitter @jokowi)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

PAPUA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia (BI) memproyeksi investasi pada 2024 akan melambat karena ada Pilpres dan pergantian pemerintahan. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Erwindo Kolopaking mengatakan, investasi di akhir 2023 akan cukup tinggi.

Ekspansi investasi akan berlanjut sampai jelang pemilu dimulai, yaitu pada Februari 2024. Jika Pilpres berlangsung dua putaran, maka perlambatan investasi juga akan berlanjut. 

“Satu putaran, dua putaran biasanya kenapa itu berpengaruh dan tadi disampaikan juga melambat menjelang pemilu, karena menjelang akhir pemerintahan. Makanya kami melihat di akhir tahun ini ekspansinya cukup besar,” kata Erwindo, di Raja Ampat, Papua, Sabtu (11/11/2023). 

Ia menambahkan, perlambatan investasi akan terjadi hingga Juni 2023. Lantaran terjadi pergantian presiden dan para menteri, sehingga para investor menahan diri untuk melihat posisi pemerintahan yang baru. 

Baca Juga: Tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Naik Mulai Hari Ini

“Dan ketika presidennya berbeda, bagaimana dia (investor) melihat program-program yang disiarkan di dalam APBN 2024-nya," ujarnya seperti dikutip dari Antara

"Apakah seluruhnya akan diambil atau mereka akan menyusun rancangan baru. Itu yang biasanya terjadi dan itu kan proses. Ini akan berpengaruh terhadap konsumsi dan investasi pemerintah di awal tahun,” tambahnya. 

Setelah tahun pemilu berlalu, maka pola investasi akan kembali normal. Kondisi penyesuaian tersebut diprediksi pasti terjadi, sehingga semakin lama proses pemilu, maka akan semakin berdampak pada struktur investasi.

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati penyelenggaraan pemungutan suara pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPD RI dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Juga: Promo Tambah Daya Listrik PLN Masih Sampai 30 November, Cuma Bayar Rp271.023

Sedangkan pemungutan suara serentak nasional dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota, dilaksanakan pada Rabu, 26 November 2024.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap Pemilu 2024 berjalan dengan baik, agar kegiatan ekonomi dan investasi juga berjalan lancar. Bahlil tidak ingin polarisasi di kalangan masyarakat seperti tahun 2019 kembali terulang. 

"Mudah-mudahan ini bisa terjaga betul sampai dengan bulan Desember, kalau bisa kampanyenya, ya kampanye saja tapi jangan bawa kampret cebong, fair saja. Supaya proses politik, demokrasi berjalan baik, ekonomi juga berjalan baik. Adu gagasan saja," kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III-2023 di Jakarta, Jumat (20/10). 

Ia menyampaikan, investor belum berkomentar apa-apa terkait bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang ada saat ini. Ia menyebut, belum ada calon yang berasal dari kalangan ekonomi. 

Baca Juga: Sepi Peminat, Pemerintah Tambah Subsidi Konversi Motor Listrik jadi Rp10 Juta

“Saya belum mengecek, tapi dari dua cawapres yang ada, belum ada komentar apa-apa. Apalagi kan baru deklarasi kemarin,” ujarnya. 

“Dua (bacawapres) ini bukan orang ekonomi ya. Satu orang hukum, Pak Mahfud ini senior saya di KAHMI, ahli hukum mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Menko Polhukam. Pak Muhaimin juga bukan orang ekonomi. Beliau tokoh hebat, ketua partai, aktivis, pernah jadi menteri, sekarang Wakil Ketua DPR. Jadi belum ada wapres dari (kalangan) ekonomi,” lanjutnya.


Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi sepanjang triwulan III 2023 mencapai Rp374,4 triliun, tumbuh 21,6 persen dibandingkan periode yang sama di 2022. Serta tumbuh 7 persen dibandingkan triwulan II-2023. 

Investasi yang masum ke RI pada periode Juli-September 2023 juga telah menyerap 516.467 orang tenaga kerja Indonesia. 

 Realisasi investasi yang masuk itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp196,2 triliun (52,4 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp178,2 triliun (47,6 persen).




Sumber : Antara, Kompas.tv


BERITA LAINNYA



Close Ads x