Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Bahlil Harap Presiden Terpilih Lanjutkan Hilirisasi: Kalau Tidak Bahaya, Bisa Kembali ke Zaman VOC

Kompas.tv - 20 Oktober 2023, 19:00 WIB
bahlil-harap-presiden-terpilih-lanjutkan-hilirisasi-kalau-tidak-bahaya-bisa-kembali-ke-zaman-voc
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap presiden terpilih di Pemilu 2024 akan melanjutkan progam hilirisasi. Pasalnya jika program itu dihentikan, Bahlil menilai Indonesia seperti kembali ke masa penjajahan. (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap presiden terpilih di Pemilu 2024 akan melanjutkan progam hilirisasi. Pasalnya jika program itu dihentikan, Bahlil menilai Indonesia seperti kembali ke masa penjajahan. 

Yaitu masa dimana bangsa asing hanya mengeruk sumber daya alam mentah dan manfaatnya sangat minim untuk bangsa Indonesia. 

"Saya harapkan calon presiden ke depan atau 3 capres ini bisa melanjutkan ini (hilirisasi), karena saya juga punya keyakinan ada pihak lain yang tidak ingin barang ini dilanjutkan," kata Bahlil dalam konferensi pers yang digelar secara hibrida di Jakarta, Jumat (20/10/2023). 

"Kalau ada pihak-pihak lain yang tidak pengin dilanjutkan, ini sama dengan kita kembali ke jaman penjajahan karena dulu jaman Belanda, kenapa kita dikendalikan VOC karena hanya mengambil bahan baku kemudian diekspor," tambahnya. 

Baca Juga: Kadin Indonesia Berharap Siapapun Presidennya, Tetap Lanjutkan Program Indonesia Emas 2045

Ia menjelaskan, sebenarnya larangan ekspor sumber daya alam mentah sudah direncanakan sejak era Presiden SBY. Tapi belum sempet dieksekusi karena masa jabatannya sudah habis. 

Program itu kemudian dilanjutkan oleh Presiden Jokowi. Bahlil pun mengutarakan kecurigaannya, ada salah satu bakal calon presiden yang tidak ingin melanjutkan hilirisasi, namun ia tak menyebut siapa orangnya. 

"Pak Jokowi yang mengeksekusi, melarang ekspor. Sekarang ada orang yang masuk di salah satu capres mungkin, membuat program agar tidak melanjutkan hilirisasi, ini bahaya, negara kita tidak boleh dikendalikan oleh orang-orang seperti ini," ujar Bahlil. 

Ia mengatakan, sebagai Menteri Investasi RI, sosok presiden yang terpilih nanti harusnya sosok yang mengetahui teknis tentang ekonomi dan punya keberanian untuk ambil keputusan. 

Baca Juga: Jadwal Tambahan Kereta Cepat Whoosh Selama Akhir Pekan 20-22 Oktober 2023

"Makanya presiden itu harus berani, harus punya keteguhan hati dan tahu teknis. Saya berkepentingan menyampaikan ini karena sebagai menteri investasi, karena legacy yang ada di kantor ini kan harus dilanjutkan siapapun menterinya, harus mampu melanjutkan," tuturnya. 

Dalam konferensi pers itu, Bahlil memaparkan realisasi investasi sepanjang triwulan III 2023 (Juli-September) mencapai Rp374,4 triliun. Jumlah itu tumbuh 21,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Serta tumbuh 7 persen dibandingkan triwulan II-2023. 

Investasi di triwulan III-2023 juga berhasil menyerap 516.467 orang tenaga kerja Indonesia. 

Investasi yang masuk itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp196,2 triliun (52,4 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp178,2 triliun (47,6 persen).

Baca Juga: BRI Tawarkan Diskon Tambahan, Ini Cara Beli Tiket Kereta Cepat Whoosh Pakai Aplikasi BRImo

Adapun realisasi PMA tumbuh 16,2 persen secara year on year (yoy), sementara realisasi PMDN tumbuh 28,2 persen yoy.

Jila dilihat secara khusus, realisasi investasi di bidang hilirisasi periode Januari-September 2023 mencapai Rp 266 triliun. Rinciannya, di sektor mineral untuk smelter nikel Rp 97 triliun, tembaga Rp 47,6 triliun, dan bauksit Rp 7,1 triliun.

Kemudian di sektor pertanian CPO/oleochemical Rp 39,5 triliun, kehutanan sektor pulp & paper Rp 34,8 triliun, minyak dan gas petrochemical Rp 31,6 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik Rp 8,4 triliun.

Dari data tersebut terlihat, jika hilirisasi dilakukan bukan hanya di sektor pertambangan, tapi juga di sektor migas, perkebunan, dan kehutanan. 


 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x