Kompas TV ekonomi energi

Pemerintah Gandeng Swasta untuk Pasok Jargas, Targetnya 2,5 Juta Sambungan di 2024

Kompas.tv - 12 Oktober 2023, 23:41 WIB
pemerintah-gandeng-swasta-untuk-pasok-jargas-targetnya-2-5-juta-sambungan-di-2024
Ilustrasi jargas di rumah warga. Pemerintah menargetkan pemasangan jaringan gas (jargas) ke 2,5 juta sambungan rumah (SR) pada 2024. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi konsumsi LPG bersubsidi 3 kg. (Sumber: Antara/APRILLIO AKBAR)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah menargetkan pemasangan jaringan gas (jargas) ke 2,5 juta sambungan rumah (SR) pada 2024.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi konsumsi LPG bersubsidi 3 kg. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tingkat kemajuan jaringan gas untuk sambungan ke rumah-rumah sejauh ini baru mencapai 835.000 rumah. 

Jaringan gas tersebut terdiri atas 241.000 yang pendanaannya berasal dari Perusahan Gas Negara (PGN) dan 594.000 yang pendanaan berasal dari pemerintah. 

“Caranya tentu merubah Peraturan Presiden, sehingga memungkinkan pihak swasta bisa ikut di dalam pengembangan jaringan gas kota. Dalam Peraturan Presiden nanti akan ditunjuk Menteri ESDM sebagai penanggung jawab untuk kerja sama kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” kata Airlangga dalam konferensi pers usai Rapat Internal terkait Jaringan Gas Rumah Tangga dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kilogram di Istana Merdeka, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga: Impor Sepeda, Jam Tangan, Kosmetik, Besi-Baja Kena Tarif Tambahan, Harga akan Jadi Lebih Mahal

Target 2,5 SR itu sebenarnya lebih rendah dari target sebelumnya.

"Kan targetnya semula 4 juta rumah cuma dengan capaian sekitar 800.000, ini target 4 juta pada 2024 sulit tercapai. Jadi dari 835.000 sambungan sekarang diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 2,5 juta pada 2024," ujarnya. 

Agar swasta tertarik memasok gas untuk Jargas, pemerintah lewat Kementerian ESDM akan menjamin harga jual gas di hulu.

"Perpresnya akan diubah sehingga pihak swasta bisa melakukan KPBU dan penanggung jawab dari Menteri ESDM, karena harus meyakinkan mereka mendapat harga di gas di USD 4,72, kalau enggak dapat di harga USD4,72 tidak terjadi juga switching antara LPG dengan jaringan gas," tuturnya. 

Baca Juga: Ada yang Lebih Hemat dari LPG 3Kg, Warga Harap Jaringan Gas PGN Segera Mengalir ke Rumah




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x