Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Misbakhun Berharap RAPBN Terakhir Jokowi Ada Terobosan Baru dan Inovatif Jawab Tantangan Ekonomi

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 14:03 WIB
misbakhun-berharap-rapbn-terakhir-jokowi-ada-terobosan-baru-dan-inovatif-jawab-tantangan-ekonomi
Foto ilustrasi. Presiden Joko Widodo bersama Iriana Jokowi, Megawati Soekarnoputri, dan Maruf Amin dalam acara Pengukuhan Paskibraka, Selasa (15/8/2023). Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato RAPBN 2023 dalam sidang bersama DPR dan DPD RI Rabu (16/8) siang. (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Jokowi akan Sampaikan RAPBN Terakhirnya Hari Ini, Berikut Bocoran dari Sri Mulyani

Ia menyampaikan, pengenaan cukai baru untuk cukai minuman pemanis dan cukai plastik kemasan itu, dapat menekan dampak yang ditimbulkan seperti menggunungnya sampah plastik yang sudah semakin serius mengganggu lingkungan. Serta kasus obesitas pada balita yang dinilai sebagai fenomena baru di masyarakat.

 Selain itu, dengan pengenaan cukai baru, juga dapat mendongkrak rasio penerimaan pajak negara.

“Kalau rasio pajaknya naik, ini harapan kita ada kemandirian. Kedaulatan kita dalam menyusun ekonomi ini bisa benar-benar kita terapkan,” tuturnya.

Dengan bertambahnya penerimaan negara, maka ketergantungan utang bisa semakin dikurangi.

“Utang yang semakin kecil menunjukkan kemandirian sebuah bangsa, karena APBN ditopang oleh rakyatnya sendiri dari sistem pembayaran pajak. Ini menurut saya salah satu hal penting,” paparnya.

Baca Juga: Jokowi Klaim Gelontorkan Dana Desa Rp539 T: untuk Pembangunan dari Desa Pinggiran dan Daerah Terluar

Hal lainnya berkaitan dengan perlindungan sosial, seperti Program Bantuan Sosial (Bansos). Misbakhun berharap bansos tidak lagi menjadi bantalan yang hanya membuat rakyat menjadi terlena, malas bekerja dan menjadi tidak kreatif.

“Bantuan sosial itu tidak boleh kemudian rakyat menjadi sangat tergantung kepada negara, kehilangan kreativitasnya, kemudian kehilangan kemampuan untuk menghidupi dirinya sendiri, keluar dari kemiskinan,” tegasnya.

Seharusnya, lanjutnya, inovasi APBN terkait bansos yaitu tetap sebagai subsidi tetapi harus tepat sasaran.

“Bagaimana kita mempunyai data yang menerima bansos itu tepat sasaran. Jangan sampai bansos itu hanya kepada keluarganya lurah, keluarganya RT yang mendata dan sebagainya,” pungkasnya.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x