Kompas TV ekonomi properti

Ada 800.000 Keluarga Baru Tiap Tahun, Jokowi Minta REI Atasi Backlog Perumahan 12,1 Juta Unit

Kompas.tv - 9 Agustus 2023, 15:32 WIB
ada-800-000-keluarga-baru-tiap-tahun-jokowi-minta-rei-atasi-backlog-perumahan-12-1-juta-unit
Presiden Jokowi dalam acara Munas Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Rabu (9/8/2023). Jokowi meminta para pengusaha properti memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat yang saat ini masih kurang. (Sumber: Setkab.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha properti memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat yang saat ini masih kurang.

Jokowi menyebut kesenjangan antara total hunian terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat atau backlog sekarang jumlahnya 12,1 juta unit perumahan di tanah air.

“Kebutuhan kita masih sangat besar, backlog kepemilikan rumah itu masih 12,1 juta, ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang yang bisa dikerjakan oleh seluruh anggota REI,” kata Jokowi saat membuka Munas Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Jokowi menyampaikan, setiap tahunnya ada 700 sampai 800 ribu kepala keluarga (KK) baru di Indonesia.

Sehingga kebutuhan rumah akan terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Baca Juga: Jokowi Sebut IKN Proyek Terbesar di Dunia, Tawarkan Pengusaha Beli Lahan 34.000 Hektar di Nusantara

“Pertumbuhan KK baru mencapai 700-800 ribu KK per tahun. Jadi kalau nanti anggota REI masih tambah, saya kira karena kesempatannya masih banyak. Sekali lagi, pertumbuhan KK baru itu 700-800 ribu per tahunnya,” ujar Jokowi dikutip dari Breaking News Kompas TV. 

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta para pengusaha untuk memperhatikan kebutuhan rumah masyarakat menengah ke bawah, yakni lewat Program Sejuta Rumah. 

Jokowi berharap kolaborasi pemerintah dengan swasta dalam program itu terus berlanjut.

Dalam membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian sehat dan layak.

“Kemudian juga perhatikan dampak sosial dan lingkungan, ini penting. Jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, misalnya, kampung di dekatnya air sumurnya kering, area kampungnya jadi banjir, tolong betul-betul dilihat hal-hal seperti ini, sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan,” tuturnya. 

Baca Juga: Pengakuan Maba UIN Solo yang Dipaksa Daftar Pinjol, Ponselnya Diambil, Disuruh Foto Selfie KTP



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x