Kompas TV ekonomi perbankan

BSI Gelontorkan Dana Rp580 M Untuk Perkuat IT Agar Tak Kebobolan Lagi

Kompas.tv - 23 Mei 2023, 09:17 WIB
bsi-gelontorkan-dana-rp580-m-untuk-perkuat-it-agar-tak-kebobolan-lagi
Ilustrasi. Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob Tyasika Ananta menyatakan, BSI menganggarkan dana untuk belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp580 miliar. Dana itu akan dipakai untuk memperkuat teknologi informasi (IT) dan keamanan data pada tahun 2023. (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob Tyasika Ananta menyatakan, BSI menganggarkan dana untuk belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp580 miliar. Dana itu akan dipakai untuk memperkuat teknologi informasi (IT) dan keamanan data pada tahun 2023.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers virtual, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (22/5/2023). 

“BSI menganggarkan capex untuk IT dan digital Rp580 miliar, ini lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya. Realisasi anggaran ini khususnya IT dan digital, termasuk pengamanan prioritas kita,” kata Bob. 

Ia menyampaikan, anggaran belanja IT tersebut adalah cerminan komitmen BSI untuk terus memperkuat IT dan keamanan data nasabah.

Baca Juga: Kemenkominfo hingga OJK Minta Penjelasan BSI soal Serangan Siber dan Keamanan Data Nasabah

“BSI berkomitmen untuk memperkuat sistem digitalisasi dan keamanan data, yang ditujukan dengan peningkatan alokasi belanja IT dan digital tahun ini,” ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap pihaknya sedang mempersiapkan proyek super aplikasi (super apps) generasi terbaru untuk BSI Mobile Banking.

“Super apps akan menawarkan fitur cukup menarik. Tidak hanya fitur transaksi, tapi lifestyle akan memudahkan nasabah melakukan transaksi, misal membeli tiket, top up,” ucap Heru. 

Dalam RUPST, para pemegang saham juga sepakat mengangkat Direktur Information Technology (IT) dan Direktur Risk Management yang baru yaitu Saladin D. Effendi dan Grandhis Helmi H.

Sebelumnya, Direktur Information Technology (IT) dijabat oleh Achmad Syafii dan Direktur Risk Management dijabat oleh Tiwul Widyastuti, yang keduanya telah diberhentikan secara hormat dalam RUPST.

Baca Juga: OJK Dukung Revisi Qanun LKS Agar Bank Konvensional Bisa Masuk Aceh Lagi

Saladin D. Effendi sebelumnya menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan Grandhis Helmi H. sebelumnya menjabat sebagai Group Head Commercial Risk 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Hery Gunardi menerangkan, penunjukan pengurus tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan, serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.


 

Ia berharap perubahan susunan pengurus akan mendukung penguatan transformasi digital dan culture BSI untuk mendorong akselerasi bisnis, memperkuat kontribusi perseroan dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, serta mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional

“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan dan mampu membawa BSI semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” katanya. 

Baca Juga: Apresiasi Nasabah Setia, Transfer ke Bank Lain Pakai BI Fast di BSI, Biayanya Cuma Rp5

Selain itu, dalam RUPST, perseroan juga mengangkat Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Komisaris Utama/ Independen menggantikan Adiwarman Azwar Karim yang dirotasi menjadi Wakil Komisaris Utama/Independen.

Muliaman merupakan mantan Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK periode 2012-2017 dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2006-2011 dan periode 2011-2012.

Kemudian, perseroan mengangkat Abu Rokhmad sebagai Komisaris, dan memberhentikan dengan hormat Nizar Ali sebagai Komisaris.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x