Kompas TV cerita ramadan cerita

Kala Ramadan Belum Tiba, Warga Sudah Berburu Baju Lebaran dan Hampers Hari Raya, Ada Habis Rp10 Juta

Kompas.tv - 19 Maret 2023, 07:05 WIB
kala-ramadan-belum-tiba-warga-sudah-berburu-baju-lebaran-dan-hampers-hari-raya-ada-habis-rp10-juta
Ilustrasi belanja baju lebaran (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramadan 2023 tinggal menghitung hari. Diketahui, sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) baru akan digelar pada Rabu (22/3/2023) pekan depan. 

Meski puasa belum dimulai, namun nampaknya "perayaan konsumsi" masyarakat Indonesia sudah dimulai. Terutama untuk mempersiapkan Lebaran 2023.

Menurut pantauan Kompas.id, sudah ada peningkatkan aktivitas di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang dipadati pengunjung sejak, Kamis (16/3) lalu. 

Pasar Tanah Abang sudah diserbu pengunjung yang hendak berbelanja keperluan lebaran seperti pakaian muslim, perlengkapan shalat, hijab, gamis, baju koko, sarung, gaun, hingga pakaian anak-anak.

Iyan Sofyan (42) beserta keluarganya menjadi salah satu yang sibuk berbelanja keperluan puasa Ramadan dan Lebaran.

Ia pun telah menyeret tas berat berisi sarung dan kopiah dalam kantong plastik hitam yang diikat tali rafia.

Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadan, Produksi Cincau di Pangkalpinang Meningkat Drastis

“Saya bertugas mengawal dan membawa belanjaan,” kata Iyan mendampingi tiga putri kecilnya dan sang istri, Siti Aisah.

Iyan mengatakan, keluarganya berangkat dari Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, dengan menggunakan KRL dan tiba Pasar Tanah Abang sejak pukul 08.30 WIB.

Ini merupakan kali kedua mereka berbelanja di Tanah Abang pada pekan yang sama.

Kemungkinan mereka akan datang lagi untuk kali ketiga demi menyelesaikan perburuan baju Lebaran sebelum puasa dimulai.

Keluarga Iyan menyediakan anggaran sekitar Rp10 juta untuk membeli pernak pernik Lebaran.

“Kami rencananya memakai baju kembaran sekeluarga. Tahun ini, temanya hijau sage,” ujar Siti Aisah.

Ia mengaku mulai berbelanja sebelum puasa dimulai karena mempertimbangkan faktor harga dan juga agar bisa fokus beribadah nantinya.

“Kami sengaja belanja sekarang soalnya pas puasa repot. Memang, sih, harganya lebih murah menjelang Lebaran, tapi kasihan juga istri pasti capek belanja pas puasa dan ramai. Kami juga bisa lebih fokus beribadah,” tutur Iyan.

Hal senada juga dilakukan warga Bekasi, Lukita W (44), rumahnya sudah sesak dengan beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, teh, kopi, mi instan, sirop, dan kue.

Baca Juga: Polisi Imbau Warga Tak Gelar Sahur On The Road selama Ramadan Tahun Ini, Kenapa?

Tak ketinggalan pula sarung, tas perempuan, dan mukena bertumpuk.

“Kalau mau bulan puasa, pasti ribet. Malah, aku sudah mulai belanja lebih dari tiga bulan lalu,” katanya seraya tersenyum.

Belanjaan itu sebagian akan ia kemas menjadi hampers yang akan dikirim ke kolega, kerabat, dan handai tolan. 

“Biasanya, duit habis buat begitu-begitu. Suami dan aku ngasih orang yang beda. Makanya, kemasan jadi numpuk-numpuk di rumah,” ujarnya sambil tertawa.

Bukan tanpa alasan Lukita jauh-jauh hari sudah memborong sembako dan perangkat salat. Selain mengatur pengeluaran, ia tak perlu berjibaku dengan pedagang kulakan. 

“Andalanku kan grosiran. Kalau (belanja) mepet Lebaran yang murah-murah sudah ludes. Biayanya juga lebih berat kalau dirapel,” tandas Lukita. 


 




Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x