YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Usia ustaz ini masih sangat muda. Agam Fachrul Samudra dan Husain Basyaiban namanya. Tak hilang akal, keduanya ustaz muda ini pun kerap berdakwah secara online, salah satunya via TikTok. Tujuannya agar para generasi milenial tertarik akan hal-hal agama.
Maka tak heran, melalui dakwah online tersebut, Agam Fachrul yang berasal dari Cimahi, Jawa Barat ini sekarang memiliki 1,4 juta followers di sosial media TikTok.
Sama seperti Agam Fachrul, Husain Basyaiban atau biasa dikenal dengan Basyasman merupakan artis TikTok yang berasal dari Madura, Jawa Timur.
Sama-sama sukses menjadi pendakwah milenial di TikTok, kini keduanya berkolaborasi untuk mendorong perubahan yang lebih besar. Lewat kegiatan "Donasi Qur’an Abas” kolaborasi itu diwujudkan.
Berlangsung di akhir tahun 2021, Agam dan Basyasman berhasil menggerakan hati audiensnya untuk mendukung gerakan donasi Qur'an pesantren Al-Hidayah di Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca Juga: Resmikan Masjid At-Thohir dari Keluarga Erick Thohir, Jokowi: Menjadi Pusat Dakwah yang Modern
Ceritanya, pesantren ini memiliki banyak santri, namun jumlah Qur’an dimiliki tidak sebanding dengan jumlah santri yang ada. Pesantren ini juga cukup sulit untuk mendapatkan Qur’an dikarenakan berada jauh dari kota.
Karena itu, Agam dan Basayasman melakukan gerakan yang bertujuan untuk membantu pondok pesantren yang kekurangan persediaan Qur’an tersebut.
Melalui platform GoPlay, tempat mereka bertemu untuk berdakwah secara bersamaan secara live, mereka mengajak penonton untuk mengirimkan Virtual Gift ketika mereka sedang melakukan live streaming.
Meski terdengar sederhana, Agam dan Basyasman berhasil mewujudkan gerakan donasi Qur’an tersebut. Dari hasil akumulasi Virtual Gift revenue itu lah program Donasi Qur’an Abas ini bisa berjalan.
“Teman-teman kita, sebaya maupun yang lebih muda itu sebenarnya ingin berbuat baik dengan mudah. Dan yang sederhana saja seperti Donasi Qur’an Abbas ini,” kata mereka kompak dalam siaran pers, Sabtu (23/4/2022).
Baca Juga: Soal Tren Boneka Arwah, Lembaga Dakwah Muhammadiyah Buka Suara: Bisa Haram dan Jadi Syirik
Suksesnya program donasi yang dilaksanakan Agam dan Basyasman mendorong mereka pada cita-cita yang lebih besar.
Menurut mereka, bermanfaat untuk orang banyak dengan bisa membangun komunitas adalah hal yang bisa membuat mereka untuk bisa mensyukuri atas apa yang dimilikinya kini.
Dengan ilmu yang sekarang ini sudah diajarkan, mereka berharap penonton bisa estafet ilmu yang didapatkan dengan menyebarluaskannya lagi, yang pasti dengan pemahaman yang modern dan sesuai ajaran.
Hasil kerja keras mereka dalam berkonten perlahan berbuah manis, dengan memberikan dampak positif melalui program ini.
Wujud dari dampak positif ini adalah terlaksananya program Donasi Qur’an Abas dengan lancar sehingga bisa memberikan Qur’an kepada santri-santri di pesantren Al-Hidayah.
Dengan pencapaiannya, Agam dan Basyasman terus berkomitmen untuk memberikan konten dakwah berkualitas dan membangun komunitas kecilnya menjadi lebih dekat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.