Kompas TV bisnis kebijakan

Ditargetkan Jokowi Kelar 2024, DKI Anggarkan Rp469 M Bebaskan Lahan Normalisasi Ciliwung

Kompas.tv - 22 Februari 2023, 06:36 WIB
ditargetkan-jokowi-kelar-2024-dki-anggarkan-rp469-m-bebaskan-lahan-normalisasi-ciliwung
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menganggarkan Rp469 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Kali Ciliwung, di empat kelurahan di Jakarta Timur pada 2023. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menganggarkan Rp469 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Kali Ciliwung, di empat kelurahan di Jakarta Timur pada 2023.

Empat lokasi tersebut yakni di Kelurahan Kampung Melayu dengan panjang penanganan diperkirakan mencapai sekitar 1,3 kilometer.

Kemudian di Kelurahan Rawajati sekitar satu kilometer, Kelurahan Cawang sekitar 1,8 kilometer dan Kelurahan Cililitan sekitar 0,5 kilometer.

“Sekarang progres-nya perpanjangan penetapan lokasi,” kata Kepala Unit Pengadaan Tanah Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Roedito Setiawan seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/2/2023).

Ia menjelaskan, rincian tersebut berdasarkan identifikasi kejadian banjir pada daerah aliran Kali Ciliwung yang perlu dilakukan pembangunan tanggul guna mencegah banjir.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Normalisasi Sungai Ciliwung Tuntas 2024 untuk Kurangi Banjir Jakarta

Dinas SDA DKI juga berencana melakukan pembebasan lahan pada 2024, yakni di Kelurahan Cililitan dengan kebutuhan mencapai sekitar 0,8 hektare dan di Kelurahan Rawajati sekitar 1,5 hektare.

Selanjutnya di Kelurahan Cawang sekitar 2,25 hektare dan Kelurahan Kampung Melayu sekitar 1,95 hektare.
Namun untuk besaran alokasi anggaran masih belum dianggarkan.

Roedito mengungkap, selama periode 2021-2022 sebanyak 324 bidang tanah sudah dibebaskan dengan total anggaran mencapai Rp425,9 miliar dan total luas mencapai 66.515 meter persegi.

"Rinciannya, di Kelurahan Balekambang seluas 25.800 meter persegi sebanyak 107 bidang tanah dan di Kelurahan Cawang seluas 17.600 meter persegi untuk 93 bidang tanah. Selanjutnya Kelurahan Cililitan seluas 8.365 meter persegi untuk 39 bidang tanah," tuturnya.

"Kemudian, di Kelurahan Rawajati seluas 4.919 meter persegi untuk 62 bidang tanah dan di Kelurahan Tanjung Barat seluas 5.276 meter persegi untuk 20 bidang tanah. Selain itu di Kelurahan Gedong seluas 4.555 meter persegi untuk tiga bidang tanah," lanjutnya.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Beres, Heru: Sodetan Ciliwung Secara Teknis Selesai dan Siap Dites

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung, di Jalan Inspeksi Ciliwung, Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (21/02/2023) pagi.

Dalam keterangan persnya, Presiden menyampaikan setelah terhenti cukup lama, normalisasi Kali Ciliwung akan kembali dilanjutkan.

Saat ini, ada beberapa titik yang pembebasan lahannya sudah dirampungkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dapat segera dimulai pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Setelah berhenti agak lama, ini akan segera kita mulai karena sudah ada beberapa titik yang sudah dibebaskan, misalnya di Rawajati, segera bisa dimulai konstruksinya oleh Kementerian PU,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Kepala Negara menjelaskan, sampai saat ini pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung hanya menyisakan 17 kilometer. 

“Ya, ini normalisasi Kali Ciliwung ini tinggal 17 kilometer, kira-kira,” sebutnya.

Baca Juga: Saat Anies Baswedan Enggan Komentari Soal Jokowi Tinjau Sodetan Kali Ciliwung Usai Mangkrak 6 Tahun

Untuk itu, Presiden Jokowi menargetkan normalisasi ini dapat selesai sepenuhnya pada akhir tahun 2024.

“Saya berikan target tadi, dalam dua tahun artinya akhir 2024, yang 17 kilometer itu insya Allah selesai sehingga normalisasi sungai Ciliwung betul-betul rampung,” ujarnya.

Presiden berharap, dengan normalisasi Kali Ciliwung dan adanya Bendungan Ciawi serta Bendungan Sukamahi di hulu, akan dapat mengurangi debit banjir yang terjadi di Jakarta. 

“Ini akan mengurangi, sangat mengurangi, yang namanya banjir karena air yang dari atas juga ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi,” ucapnya.

Menutup keterangannya, Kepala Negara mengungkapkan, selain Kali Ciliwung masih terdapat 12 sungai di  Jakarta yang perlu dinormalisasi guna mengurangi risiko banjir Jakarta.

“Ini baru Ciliwung, masih ada 12 sungai yang ada di DKI Jakarta, yang juga itu memerlukan normalisasi,” pungkasnya.


 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x