Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Yahoo, Disney, Zoom, Dell, Paypal, dan eBay PHK Ribuan Karyawan

Kompas.tv - 10 Februari 2023, 14:35 WIB
yahoo-disney-zoom-dell-paypal-dan-ebay-phk-ribuan-karyawan
Yahoo, Kamis (9/2/2023), mengatakan pihaknya berencana untuk memberhentikan lebih dari 20 persen dari total tenaga kerjanya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran divisi teknologi iklannya. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di perusahaan teknologi raksasa dunia masih terus berlanjut. Dalam pekan ini saja, ada lima perusahaan besar yang mengumumkan pemecatan terhadap ribuan karyawannya.

Perusahaan-perusahaan yang dulu berpesta saat pandemi, kini terseok-seok karena aktivitas masyarakat kembali normal. Terbaru, Yahoo mengumumkan akan memecat sekitar 20 persen dari total karyawannya.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar perusahaan teknologi yang mem-PHK karyawannya dalam sepekan terakhir:

Yahoo

Dilansir Antara, Jumat (10/2/2023), Yahoo berencana memberhentikan lebih dari 20 persen dari total tenaga kerjanya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran divisi teknologi iklannya.

Pemangkasan akan berdampak pada hampir 50 persen karyawan teknologi iklan Yahoo pada akhir tahun ini, termasuk hampir 1.000 karyawan minggu ini.

Sedangkan 20 persen dari total karyawannya yakni sekitar 1.600 pekerja.

Manajemen Yahoo mengatakan, langkah tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis iklan andalannya yang disebut DSP, atau platform sisi permintaan.

Yahoo kini dimiliki oleh perusahaan private equity, Apollo Global Management, sejak pembelian senilai 5 miliar dolar AS pada 2021.

PHK dilakukan karena para pengiklan telah mengurangi anggaran pemasaran mereka, sebagai tanggapan atas tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian yang terus berlanjut terkait resesi.

Baca Juga: Desakan Investor di Balik Langkah Google PHK 12.000 Karyawan

Disney

Perusahaan hiburan asal Amerika Serikat, Disney, berencana memangkas sebanyak 7.000 pegawainya. Hal itu dinilai mampu menghemat pengeluaran hingga 5,5 miliar dolar AS (Rp83,1 triliun).

Kabar pengurangan pegawai itu disampaikan langsung oleh CEO Disney Bob Iger yang baru saja kembali mengambil posisi pucuk pimpinan pada akhir 2022.

Mengutip pemberitaan Kompas TV, Iger mengatakan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) itu diambil sebagai cara perusahaan bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Bersamaan dengan rencana PHK pegawai, Iger juga mengumumkan perubahan divisi untuk bisnis Disney yang kini terdiri dari Hiburan dan Produk Disney, ESPN, serta Disney Parks.

Iger menilai, layanan hiburan digitalnya masih bisa bertumbuh meski tengah mengalami pelambatan.

Lesunya kinerja Disney juga disebabkan lemahnya pertumbuhan pengguna. Di AS dan Kanada, pada akhir 2022, hanya ada penambahan 20.000 pelanggan Disney Plus dan membuat total pelanggan di kawasan tersebut berjumlah 46,6 juta. 

Secara internasional, jumlah pelanggan layanan Disney Plus (tidak termasuk Disney HotStar), bertambah 1,2 juta.

Zoom

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, perusahaan konferensi video, Zoom, memecat 1.300 pegawainya atau sekitar 15 persen dari total seluruh karyawannya.

Hal itu disebabkan pertumbuhan pendapatan Zoom yang melambat dan profit yang dihasilkan kian berkurang. Efisiensi juga dilakukan perusahaan dengan memangkas gaji para pimpinan Zoom dengan pemotongan yang cukup besar.

Bos Zoom Eric Yuan mengatakan, kinerja perusahaannya menurun karena masyarakat di seluruh dunia sudah kembali ke pola kehidupan sebelum pandemi.

"Saat dunia beralih ke kehidupan pasca-pandemi, kami melihat bahwa orang dan bisnis terus mengandalkan Zoom. Tetapi ketidakpastian ekonomi global, dan pengaruhnya terhadap pelanggan kami, berarti kami perlu mengambil upaya keras - namun penting - untuk mengatur ulang diri kami sendiri sehingga kami dapat mengatasi lingkungan ekonomi, memberi pelanggan kami dan mencapai target jangka panjang Zoom,” tutur Yuan.

Khusus untuk Yuan, gajinya pada 2023 akan dipotong 98 persen dan tidak ada bonus tahunan. Sedangkan petinggi Zoom lainnya akan dipotong sebesar 20 persen, juga tidak mendapatkan bonus.

"Kami bekerja tanpa lelah, tetapi kami juga membuat kesalahan. Kami tidak menghabiskan waktu sebanyak yang seharusnya untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan, menuju prioritas tertinggi," ujar Yuan.

"Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini - dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan saya sendiri." tambahnya.

Zoom memperkirakan, program restrukturisasi akan menelan biaya 50 juta hingga 68 juta dolar AS untuk pesangon dan pemenuhan hak karyawan yang dipecat lainnya.

Baca Juga: Ford PHK 1.000 Karyawan di Pabrik Terbesar di Jerman, Ini Alasannya

eBay

Perusahaan e-commerce, eBay Inc, menyatakan akan memberhentikan 500 karyawannya secara global. Jumlah tersebut mewakili 4 persen dari total tenaga kerjanya.

"Pergeseran ini memberi kami ruang tambahan untuk berinvestasi dan menciptakan peran baru di area berpotensi tinggi - teknologi baru, inovasi pelanggan, dan pasar utama," kata Chief Executive Officer Ebay Jamie Iannone, seperti dikutip dari Antara.

eBay merupakan platform jual beli daring yang didirikan pada 1995 dan berkantor pusat di California, AS. Perusahaan itu menjual berbagai macam produk mulai barang elektronik, fesyen hingga produk rumah tangga.

PayPal

Platform transfer uang online, PayPal, juga mem-PHK 2.000 pegawainya. Presiden dan CEO PayPal Dan Schulman menyebut jumlah itu sekitar 7 persen dari total keseluruhan karyawan perusahaannya.

Dikutip dari Kontan.co.id, langkah itu terpaksa diambil untuk menyehatkan bisnis perusahaan, serta sebagai strategi putar otak untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang mereka hadapi saat ini.

Baca Juga: Goldman Sachs PHK 3.000 Karyawan, Terbesar Sejak Krisis Keuangan 2008

Dell

Perusahaan komputer AS, Dell Technologies, mem-PHK sebanyak 6.650 karyawan atau 5 persen dari total karyawannya secara global.

Pengumuman PHK disampaikan Vice Chairman and Co-Chief Operating Officer Dell Jeff Clarke lewat sebuah posting di blog resmi Dell.

Seperti dilansir Kompas.com, Clarke hanya mengatakan perusahaan akan mendukung pegawai yang di-PHK untuk mendapatkan peluang pekerjaan selanjutnya.

Dalam tulisannya, Clarke juga mengatakan langkah PHK harus diambil agar Dell bisa survive alias bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

PHK ini tampaknya merupakan langkah penghematan yang dilakukan perusahaan di tengah bisnis PC Dell yang anjlok lebih dari 30 persen pada kuartal keempat (Q4) 2022.

Diwartakan sebelumnya, menurut firma riset pasar International Data Corporation (IDC), secara umum, pasar PC global memang tengah lesu pada periode Oktober 2022 hingga Desember 2022.

Indikasinya, jumlah pengiriman (shipment) PC secara global hanya 67,2 juta unit, turun drastis sebesar 28,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari lima besar vendor PC global, Dell menjadi perusahaan yang paling anjlok volume shipment-nya.

Dell hanya mengirimkan 10,8 juta unit PC bikinannya, turun 37,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

Penurunan tajam ini tampaknya membuat keuangan Dell terseok-seok. Lantaran sebesar 55 persen dari pendapatan Dell berasal dari penjualan PC.

Setelah putaran PHK ini, Dell akan memiliki 39.000 karyawan secara global, lebih sedikit dari puncaknya sekitar 165.000 karyawan pada Januari 2020.


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Antara, Kontan.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x