Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Nilai Ekonomi Sektor Pertambangan, Cetak Banyak Konglomerat dan Salah Satu Penyumbang Terbesar PDB

Kompas.tv - 7 November 2022, 14:54 WIB
nilai-ekonomi-sektor-pertambangan-cetak-banyak-konglomerat-dan-salah-satu-penyumbang-terbesar-pdb
Sebuah truk membongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu Bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

Pertambangan juga mencetak banyak konglomerat yang berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan hingga puluhan triliun rupiah. Kekayaan mereka mayoritas berasal dari tambang batu bara.

Indonesia memang dikenal sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), esdm.go.id, tercatat cadangan batu bara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton.

Diperkirakan dengan total cadangan itu, batu bara masih mencukupi sampai 65 tahun ke depan.

Adapun untuk rata-rata produksi per tahunnya mencapai 600 juta ton. Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI), sampai Juli 2022, tercatat total produksi batu bara di Indonesia mencapai 366,82 juta ton.

Total produksi tersebut dengan rincian 100,73 juta ton untuk realisasi domestik, 133,82 juta ton untuk realisasi ekspor, dan 54,03 juta ton untuk domestic market obligation atau DMO.

Angka tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 328,75 juta ton untuk realisasi produksinya.

Baca Juga: Viral Isu Setoran Tambang ke Petinggi Polisi, Pengamat Desak Kapolri Segera Mengusutnya

Adapun pengusaha yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia karena batu bara, di antaranya Aburizal Bakrie dengan perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

BUMI memiliki anak usaha Kaltim Prima Coal yang merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia dan PT Arutmin Indonesia yang merupakan produsen batu bara terbesar ke-8 di Indonesia.

Lalu ada Kiki Barki dengan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan Low Tuck Kwong pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Kemudian Boy Thohir, TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya lewat Adaro Energy. Adaro adalah produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia.

Adaro pertama kali melantai di bursa tahun 2008 silam dan berhasil memperoleh dana penawaran umum atau initial public offering (IPO) terbesar sepanjang sejarah yang baru-baru ini rekornya dipecahkan oleh Bukalapak.

 




Sumber : KOMPAS TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x