Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Mengenal SIBA Center, Sentra UMKM Binaan PT Bukit Asam di Tanjung Enim

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 18:34 WIB
mengenal-siba-center-sentra-umkm-binaan-pt-bukit-asam-di-tanjung-enim
SIBA Rosela merupakan salah satu merek unggulan SIBA Center yang menghasilkan aneka produk berbahan baku rosela seperti teh. (Sumber: Dok. PT Bukit Asam Tbk)
Penulis : Meirna Larasati

 

KOMPAS.TV – Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) yang adalah bentuk kepedulian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, terutama bagi yang terdampak Covid-19. Tempat yang juga umum disebut SIBA Center ini terletak di Kelurahan Tanjung Enim, Sumatra Selatan.

Program SIBA sendiri sudah menjadi perwujudan Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA yang telah terbentuk sejak 2013.

Tujuan utamanya antara lain memberdayakan masyarakat, menumbuhkan kemandirian ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan.

Bukan hanya sekadar tempat berkumpulnya UMKM binaan PTBA saja, SIBA Center sudah menghasilkan sejumlah brand tersendiri, seperti SIBA Kopi, SIBA Songket, hingga SIBA Rosela.

Baca Juga: Bangkitkan Potensi Tayan, Antam UBP Bauksit Kalbar Kelola Sejumlah Program CSR

SIBA Rosela merupakan salah satu merek unggulan SIBA Center yang menghasilkan aneka produk berbahan baku rosela seperti teh.

Kegiatan pengolahan teh di SIBA Rosela diawali dengan pemetikan rosela. Pada proses ini, biasanya satu pohon dapat menghasilkan sebanyak lima hingga sepuluh kilogram rosela.

Selanjutnya, dilakukan proses pengelupasan kelopak rosela hingga terpisah dari bijinya. Dalam satu kali puncak panen, proses pengelupasan dapat mencapai total 500 kg rosela.

Setelah dikelupas, kelopak rosela akan dicuci dan langsung dikeringkan di atas tampah selama lima hari. Uniknya, terdapat dua jenis kelopak dengan warna yang berbeda, yaitu ungu dan merah.

Perbedaannya, kelopak rosela yang berwarna merah dipercaya memiliki khasiat lebih tinggi. Sementara itu, kelopak rosela warna ungu dapat mempercantik warna hasil olahan rosela nanti.

Setelah dikeringkan, kelopak kemudian diblender dan dijadikan bubuk-bubuk teh lalu dimasukkan ke kantong teh sehingga siap untuk dikonsumsi.

Produk SIBA Rosela tidak hanya dapat dijadikan sebagai teh saja, tetapi juga nastar, pai, puding, bahkan sambal.

Produk sambal bahkan dapat diturunkan menjadi produk geprek rosela, nasi kebuli, hingga nasi bakar. Beragam produk kreatif ini dapat dibeli dengan mengunjungi SIBA Rosela.

Selain rosela, di SIBA Center juga terdapat SIBA Kopi, SIBA Songket, bahkan SIBA Rajut. Di sini, masyarakat diharapkan dapat terus menyalurkan ide kreatif untuk perkembangan dan usaha mandiri.

Baca Juga: Proses Pengolahan Bauksit di Kalimantan Barat

Hasil dari kontribusi PT Bukit Asam Tbk dalam usahanya memberdayakan masyarakat tidak hanya itu. Dahulu, banyak masyarakat di Desa Tanjung Agung yang berprofesi sebagai penambak di pertambangan tanpa izin.

Namun, sejak tiga tahun lalu, PTBA memberikan peluang bisnis baru bagi masyarakat di bidang tambak ikan. Sejak 2019, PTBA secara aktif mengunjungi dan turut berperan dalam menyediakan pelatihan masyarakat penambak ikan, seperti budidaya lele, gurame, hingga berbagai program kemitraan.

“Setelah diajak edukasi sama PT Bukit Asam Tbk, akhirnya kita terbuka peluang usaha lain. Kebetulan ada tanah orang tua yang berpotensi, akhirnya kita manfaatkan lokasi ini,” ujar Putra, salah satu penambak ikan binaan PTBA.

Tidak hanya itu, daerah ini juga menghasilkan beras organik, kopi, dan peternakan yang juga dilatih dan dibina oleh PT Bukit Asam Tbk.

Komunitas lain yang merupakan binaan PTBA terletak di Desa Pagar Dewa sebagai tempat memproduksi beras sehat. Desa Pagar Dewa memang terkenal dengan beras sehat karena masyarakat sekitar sudah bercocok tanam sejak dahulu.

Komunitas lain yang merupakan binaan PTBA terletak di Desa Pagar Dewa sebagai tempat memproduksi beras sehat. (Sumber: Dok. PT Bukit Asam Tbk)

Namun, kendala utama yang sering dialami para petani adalah sistem riba serta keterlibatan rentenir. Kehadiran PTBA membantu petani dari segi peralatan seperti hand tractor, rice mill, solar cell, dan sistem kelembagaan ekonomi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan petani yang berperan sebagai anggota.

Beras yang dihasilkan di Desa Pagar Dewa menggunakan sistem organik sehingga lebih sehat. Padi yang telah dipanen akan langsung masuk ke lima proses penggilingan padi.

Pertama, gabah dimasukkan ke dalam mesin. Selanjutnya, disalurkan ke pemecah gabah tahap pertama. Di tahap ini, sedikit demi sedikit gabah akan terlupas dari kulitnya dan sekamnya akan dipisahkan.

Baca Juga: Menyibak Potensi Wisata di Daerah Penghasil Aluminium

Kemudian, gabah akan masuk ke pemecah gabah yang kedua. Pada tahap ini, pengelupasan gabah menjadi lebih halus. Lalu, gabah yang lebih halus tersebut akan masuk ke mesin pemolesan.

Pada tahap ini, padi sudah mulai terlihat dan kulit gabah sudah terkelupas. Terakhir, beras-beras ini di-packing dan siap untuk didistribusikan.

Hal ini menunjukkan bahwa PT Bukit Asam Tbk tidak hanya peduli pada proses petambangan batu bara saja.

Namun, PTBA juga peduli pada lingkungan dan masyarakat di sekitar mulai dari rescue anggrek, digital mining, budidaya rosela, dan pertanian beras sehat yang bermanfaat untuk lingkungan serta masyarakat.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x