Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Cara Memanfaatkan Bantuan Subsidi agar Menghasilkan Cuan Lebih Besar

Kompas.tv - 28 September 2022, 10:49 WIB
cara-memanfaatkan-bantuan-subsidi-agar-menghasilkan-cuan-lebih-besar
Ilustrasi - Beberapa pilihan investasi dengan modal minim (Sumber: SHUTTERSTOCK/Joyseulay)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Para karyawan dengan gaji di bawah Rp3,5 juta mendapat bantuan subsidi upah (BSU) dari pemerintah sebesar Rp600.000 seiring kenaikan harga BBM. Hal ini sebgaai upaya untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

Buat kamu yang telah menerima BSU tapi tidak ingin uangnya hanya lewat atau habis begitu saja, ada pilihan untuk mengembangkannya dengan beberapa  jenis investasi. Bahkan, investasi ini bisa dimulai dengan Rp100.000. Ini dia cara investasi dirangkum dari  Kompas.com bersama Cermati.com:

  • Investasi emas

Fluktuasi harga emas tidak terlalu tinggi, seperti saham. Nilainya relatif lebih stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun. Return-nya hingga 12 persen per tahun. Tentu untuk mencapai keuntungan yang maksimal, investasi emas sebaiknya dalam jangka panjang.

Modal investasi ini juga bisa dimulai dari yang kecil, termasuk jika kamu ingin memanfaatkan dana dari BSU untuk bisa lebih berkembang. Mengingat, investasi emas bisa dicicil hingga nanti mencapai besaran gram yang telah ditentukan.

Baca Juga: Sudah Dapat Dana Bansos? Ini Ide Usaha untuk Putar Uang dari Dana BLT

  • Investasi reksadana

Investasi reksadana dinilai sangat cocok buat pemula lantaran termasuk aman karena rendah risiko, namun tetap menguntungkan. Mudah pula dijual atau dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana mendesak.

Tinggal pilih sesuai tujuan dan jangka waktu investasimu. Ada reksadana pasar uang (pas untuk investasi jangka waktu kurang dari 1 tahun), reksadana pendapatan tetap (1-3 tahun), reksadana campuran (3-5 tahun), dan reksadana saham (lebih dari 5 tahun).

Modal investasi reksadana belakangan juga makin murah. Terutama reksadana online atau yang dibeli dari situs belanja online. Dimulai dari setoran Rp 10.000. Selain itu, investasi pada produk ini juga bebas Pajak Penghasilan (PPh).

  • Investasi di fintech lending

Untuk memulai fintech lending ini bisa dimulai dengan hanya Rp 100.000 saja. Dengan uang segitu, kamu sudah bisa terdaftar sebagai investor atau pemberi pinjaman online (pinjol).

Keuntungannya tidak main-main, hingga 16-18 persen per tahun. Berarti per bulan, sekitar 1,3-1,5 persen atau 0,04-0,05 persen per hari. Namun mesti diingat, jangan asal tergiur imbal hasil yang besar.

Untuk itu, kamu harus tahu juga berapa keuntungan yang wajar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bunga pinjol 0,05 persen sampai dengan 0,8 persen per hari. Bunga 0,08 persen itu adalah maksimalnya.

Jadi, kalau ada fintech lending yang mengimingi keuntungan hingga 30 persen per bulan, sudah jelas hoaks. Patut dicurigai itu investasi bodong.

Risiko investasi dari fintech lending adalah kredit macet atau gagal bayar dari pihak peminjam. Namun, biasanya dapat diminimalisasi perusahaan fintech, seperti melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam agar tidak terjadi risiko tersebut yang dapat merugikan investor.

  • Investasi saham

Dengan uang minimal Rp100.000, kamu bisa mengoleksi beberapa saham. Pilih saham yang harganya murah atau beli saat harganya turun, tapi punya fundamental keuangan yang kuat.

Untuk diketahui, 1 lot = 100 lembar saham. Kalau kamu beli 1 lot saham emiten A misalnya dengan harga Rp 500 per lembarnya, modal investasi cuma Rp 50.000 saja. Dengan uang Rp 100.000, kamu bisa dapat 2 lot saham perusahaan tersebut.

Kelebihan investasi saham, investor akan memperoleh capital gain atau keuntungan dari kenaikan harga saham, serta mengantongi dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.

Hanya saja kamu perlu tahu bahwa investasi saham termasuk kategori high risk. Jadi, pastikan kamu memiliki dasar pengetahuan investasi saham, memahami cara jual beli saham, serta mampu mengelola risikonya dengan tepat sehingga cuan maksimal.

  • Buka usaha sampingan

Investasi tidak melulu harus ke produk atau instrumen di pasar modal atau pasar uang. Tetapi juga bisa investasi bisnis dengan usaha sampingan dengan modal cuan Rp 100.000.

Sebut saja bisnis kuliner seperti jualan kue kering, gorengan atau makanan ringan lainnya. Saat hari libur bisa masak sendiri, kemudian menjualnya dengan memanfaatkan garasi rumah, keliling sendiri ke rumah konsumen, atau via online di media sosial.

Selain itu, peluang bisnis lainnya, seperti menjual pulsa elektrik dengan keuntungan Rp 1.000 sampai Rp 2.000, menjadi dropshipper, atau gabung di bisnis afiliasi cuma bermodal kuota internet Rp 100.000 pun sudah cukup.

Investasi pada intinya bisa dimulai dengan modal yang sedikit, tetapi kalau jeli melihat peluang dan bisa memutar untuk sesuatu yang lebih produktif maka akan mendapat manfaat atau keuntungan.

Kuncinya adalah menyisihkan uang, termasuk bagi kamu yang menerima BSU, sebagian bisa dimanfaatkan untuk investasi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x