Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Peternak Girang Harga Telur Rp33.000/Kg, Bos ID Food: 6 Bulan Lalu Mereka Nangis

Kompas.tv - 23 Agustus 2022, 13:25 WIB
peternak-girang-harga-telur-rp33-000-kg-bos-id-food-6-bulan-lalu-mereka-nangis
Pekerja menata telur yang baru selesai dipanen disalah satu sentra peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

“Produsen pakan, peternak, sampai ke hilir ini, kita nanti akan masuk ke sana ada beberapa skema yang kita bangun seperti sistem resi gudang, agar ketika harga ayam jatuh bisa bisa offtake kemudian. Untuk telur sendiri, saat ini isunya kan ada bansos yang membuat permintaan telur naik, dengan telur naik harga naik sampai sekarang Rp 33.000 per kg,” jelasnya.

Harga telur ayam kini melambung lagi. Bahkan, harganya mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, Senin (22/8/2022), harga rata-rata telur di DKI Jakarta adalah sebesar Rp 30.521/kg.

Untuk harga tertinggi ada di Pasar Pluit sebesar Rp 33.000/kg dan harga terendah ada di Pasar Ciplak sebesar Rp 27.000/kg. Perlu diingat, harga tersebut adalah harga jual di Pasar, sehingga sangat mungkin harga di warung-warung lebih mahal lagi. Sebelumnya, harga telur berkisar antara Rp21.000 hingga Rp25.000 per kg.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio mengatakan jika harga telur saat ini adalah harga yang tertinggi sepanjang sejarah.

"Benar ini harga paling tinggi sepanjang sejarah. Biasanya paling mahal harga Rp 30.000/kg," kata Alvino saat dihubungi Kompas TV, Senin (22/8).

Baca Juga: Kata Menhub agar Dapat Tiket Pesawat Murah: Naiknya Siang dan Hari Kerja

Menurutnya, lonjakan harga telur terjadi karena bantuan sosial dari pemerintah baru cair. Meski memberatkan konsumen, dari sisi peternak kenaikan harga ini menguntungkan.

"Sejak seminggu lalu ada bansos. Kami dari mata peternak sih kalau harga seperti ini senang artinya kami bisa recovery lebih cepat," ujar Alvino.

Selain itu, ia mengakui ada permainan sejumlah oknum yang membuat harga telur pecah rekor.

"Harga ini pasti ada yang ngegoreng, yang ngegoreng pasti pedagang bakul-bakul gitu, dia beli sebanyak-banyaknya, begitu ada bansos dia keluarin dengan harga tinggi karena kalau enggak ada yang goreng enggak mungkin harga bisa seperti ini," jelasnya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x