Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tenang, Mentan Bilang Indofood Tidak Naikkan Harga Mi Instan

Kompas.tv - 15 Agustus 2022, 06:10 WIB
tenang-mentan-bilang-indofood-tidak-naikkan-harga-mi-instan
Ilustrasi Mi Instan. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk konsisten untuk tidak menaikkan harga mi instan. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk konsisten untuk tidak menaikkan harga mi instan.

Hal ini disampaikan Syahrul di acara Tasyakuran dan Pemberian Penghargaan Pertanian 2022.

"Indofood itu datang sama saya tidak naik (harga mi instan), tetap konsisten Rp3.500," kata Syahrul seperti yang dilaporkan Jurnalis Kompas TV, Intan Azhar, Minggu (14/8/2022).

Untuk diketahui, Indofood merupakan produsen utama mi instan merek Indomie.

Selain Indomie, perusahaan tersebut juga merupakan produsen produk mi instan lain yang namanya juga sudah tak asing lagi, yakni Supermi dan Sarimi.

Di sisi lain, Syahrul mengatakan bahwa stok gandum di dalam negeri juga masih aman.

Kendati demikian tetap diperlukan adanya potensi komoditas pangan lokal yang dapat menjadi substitusi untuk mengganti gandum.

"Karena Bapak Presiden (Joko Widodo) sudah dari sana gandum kita aman, tapi tetap saja dibilang jangan semua gandum, karena kita juga perlu rakyat kita tanam (tanaman lain)," jelasnya. 

Diberitakan Kompas TV sebelumya, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyebut harga mi instan bakal naik tiga kali lipat.

Kenaikan harga mi instan dipicu oleh naiknya bahan baku mi yakni gandum yang tertahan di dua negara yang tengah berperang, Ukraina dan Rusia. 

Baca Juga: Indofood akan Kembangkan Mi Instan Berbahan Sorgum, Persiapan Ganti Gandum yang Harganya Naik?


 

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum enggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," kata Syahrul, Senin (8/8).

Syahrul mengatakan stok gandum Indonesia masih tergantung pada impor. Karenanya, gangguan pasok ini sangat berpengaruh pada kebutuhan dalam negeri.

"Saya bicara ekstrem saja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," ujarnya.

Sementara Fransiscus membantah kabar soal harga mi instan akan naik 3 kali lipat karena menurutnya proses impor gandum di Indonesia hingga saat ini masih lancar.

"Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," kata Franciscus, Rabu (10/8).

Menurutnya jika pun terjadi kenaikan harga gandum, maka hal tersebut tidak berdampak besar terhadap harga mi instan.

Sebab, kata dia, bahan pembuatan mi instan tak hanya dari gandum, tapi juga beberapa bahan lain.

"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," jelasnya.

"Coba cabai kemarin naik tinggi, emang harga mi ikut naik? Padahal kan ada cabai dalam proses pembuatan (mi instan). Terus pas harga minyak goreng naik, mi emang naik? Kan tidak. Jadi memang enggak begitu berdampaklah."

Baca Juga: Beda Suara Mendag dan Mentan terkait Harga Mi Instan, Pemerintah Diminta Perbarui Data Pangan

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x