Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

NTP Hortikultura Anjlok, Serikat Petani Gantungkan Harapan pada Badan Pangan Nasional

Kompas.tv - 3 September 2021, 15:53 WIB
ntp-hortikultura-anjlok-serikat-petani-gantungkan-harapan-pada-badan-pangan-nasional
Ilustrasi Badan Pangan Nasional yang baru saja dibentuk oleh pemerintah menjadi harapan para petani untuk bisa menyelesaikan berbagai masalah pertanian. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

Badan Pusat Statistik merilis data NTP bulan Agustus 2021 tercatat naik 1,16 persen secara month to month (mtm) dari 103,40 pada Juli menjadi 104,68.

Kenaikan itu dipengaruhi oleh peningkatan NTP di subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, serta nilai tukar subsektor perikanan yaitu nelayan dan pembudidaya ikan.

Namun, NTP subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,42 persen karena penurunan indeks pada Agustus sebesar 100,01 dari bulan sebelumnya 101,45.

Menurut laporan petani anggota SPI di Bantul, Yogyakarta, harga-harga anjlok, khususnya jenis cabai-cabaian.

Untuk jenis cabai rawit di kisaran Rp5.000 per kg, cabai keriting Rp2.000 per kg, dan cabai telopong besar Rp1.000 per kg.

Agus menungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi dengan petani sayuran. Kondisinya, kata dia, relatif belum banyak berubah dan secara keseluruhan produknya dihargai murah.

Di Bogor misalnya, hasil panen milik petani yang berlimpah dan bagus, belum berbanding lurus dengan permintaan di konsumen.

Hal ini erat kaitannya dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan dan wilayah yang masih diterapkan (persyaratan vaksin untuk lokasi-lokasi perbelanjaan sampai dengan tutupnya usaha kecil/warung makan akibat kebijakan PPKM). Contohnya kemangi, harganya Rp10.000 per 100 ikat.

“Sebelum peraturan pembatasan mobilitas, harga kemangi stabil di atas Rp20.000–Rp 25.000 per 100 ikat," kata Agus.

Baca Juga: Jokowi Resmi Bentuk Badan Pangan Nasional, Ini Fungsinya

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x