Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Uang Logam Rp100.000 dari Emas Asli Jadi Pembicaraan Netizen, BI Beri Penjelasan

Kompas.tv - 30 Agustus 2021, 12:37 WIB
uang-logam-rp100-000-dari-emas-asli-jadi-pembicaraan-netizen-bi-beri-penjelasan
Uang logam Rp100.000 yang terbuat dari emas dan lebih mahal dari koin Rp1.000 kelapa sawit. (Sumber: Bank Indonesia)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah unggahan di media sosial viral karena menyebut Bank Indonesia (BI) pernah mencetak uang koin Rp100.000 yang terbuat dari emas asli. Ternyata, harga uang itu lebih mahal dari koin Rp1.000 kelapa sawit.

Uang koin dari emas tersebut menampilkan gambar burung garuda di satu sisi dan komodo di sisi lainnya. Apakah uang koin emas itu benar ada dan berapa harganya sekarang?

Bank Indonesia pun memberi penjelasan soal uang koin Rp100.000 itu. 

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengonfirmasi bahwa BI pernah mencetak uang koin Rp 100.000.

Baca Juga: Geger Uang Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp300 Juta, Bank Indonesia Buka Suara

Uang itu beredar pada tahun 1974 dan termasuk kategori khusus. Untuk diketahui, ada total 39 uang khusus keluaran Bank Indonesia.

"Itu Uang Rupiah Khusus," ujar Junanto pada Minggu (29/8/2021), dilansir dari Kompas.com.

Junanto menjelaskan, uang rupiah khusus semacam ini berbeda dari uang yang beredar luas dan digunakan banyak warga.

"Uang Rupiah Khusus ini diterbitkan untuk memperingati momen-momen khusus. Kami pernah menerbitkan beberapa Uang Rupiah Khusus," kata Junanto.

Mengutip laman BI, bagian muka uang koin Rp100.000 itu menampilkan lambang negara Burung Garuda. Lalu, ada teks “BANK INDONESIA” dan tahun cetakan “1974”.

Sementara, bagian belakang uang koin itu menyajikan gambar komodo, spesies biawak besar yang dilindungi dan hanya dapat ditemui di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Uang koin Rp100.000 ini terbuat dari emas dengan kadar 900/1000 dan berat 33,437 gram. Diameternya 34 milimeter dan tebalnya 2,49 milimeter dengan pinggir koin yang bergerigi.

Melansir Harian Kompas edisi 9 Oktober 1974, Pemerintah Indonesia mengeluarkan uang khusus dengan berbagai nominal. 

Ada tiga pecahan nominal, yakni Rp2.000, Rp5.000, dan paling besar Rp100.000. Ketiga pecahan ini dicetak sebagai uang logam dalam seri cagar alam.

Baca Juga: Ramai Uang Koin Rp1.000 Kelapa Sawit, Ini 8 Duit Logam Paling Mahal di Dunia, Ada Dinar Umayyah Juga

Pembuatan uang itu bertujuan untuk menarik peminat dan kolektor mata uang dalam dan luar negeri. 

Selain itu, Bank Indonesia membuat edisi khusus ini sebagai bentuk kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan The International Union for Conversation of Nature and Natural Resources (IUCN) dan The World Wild Wife Fund (WWF). 

Kerja sama ini untuk mengumpulkan dana sebagai pembiayaan pemeliharaan cagar alam serta perlindungan binatang yang terancam punah di Indonesia.

Meski begitu, uang khusus ini tetap dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sesuai fungsinya. 

Uang logam itu dicetak dalam jumlah terbatas serta memiliki cetakan khusus (proof) dan cetakan biasa (non proof). 

Baik cetak khusus maupun biasa uang logam Rp100.000 ini memiliki kadar emas sama. Namun, ada perbedaan dalam harga jualnya.

Pemerintah memberlakukan sejumlah kisaran harga bagi kolektor yang ingin memiliki uang khusus ini. Harga edisi cagar alam cetakan biasa uang logam Rp100.000 berkisar  Rp124.650.

Sementara,  uang koin Rp100.000 cetakan khusus memiliki kisaran harga Rp 299.160. Jelas, uang emas ini lebih mahal dari koin Rp1.000 kelapa sawit.

Baca Juga: Pria Ini Beli Mobil Rp 113 Juta Tunai dengan Sepuluh Kantong Uang Koin, Dihitung 3 Jam

 




Sumber : Kompas TV/Kompascom


BERITA LAINNYA



Close Ads x