Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Riset: 5,2 Juta Orang jadi Miliarder di Tengah Pandemi, yang Miskin Tambah Miskin

Kompas.tv - 23 Juni 2021, 12:51 WIB
riset-5-2-juta-orang-jadi-miliarder-di-tengah-pandemi-yang-miskin-tambah-miskin
Ilustrasi kemiskinan (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pandemi Covid-19 ternyata membuat kesenjangan sosial semakin melebar di masyarakat seluruh dunia. Riset dari lembaga keuangan Credit Suisse menunjukkan, disaat banyak orang yang jatuh ke jurang kemiskinan, ada 5,2 juta orang menjadi jutawan pada tahun 2020.

Sehingga, di tahun pertama pandemi merebak ke seluruh dunia, total miliarder berjumlah 56,1 juta orang. Mengutip dari BBC, Rabu (23/06/2021), Credit Suisse menyebutkan lebih dari 1 persen orang di seluruh dunia telah menjadi miliarder untuk pertama kalinya di tahun 2020.

Ekonom dan penulis Laporan Global Wealth Report, Anthony Shorrocks mengatakan, pandemi memang berdampak signifikan pada pelemahan ekonomi dunia. Namun menurutnya, hal ini hanya berlaku hingga akhir Juni tahun lalu.

Baca Juga: Sembako Kena PPN, Ekonom: Hati-hati, Angka Kemiskinan Bisa Naik

"Sebagian besar terbalik pada akhir Juni 2020. Kekayaan global tidak hanya dapat bertahan dengan mantap dalam menghadapi kekacauan seperti itu tetapi pada kenyataannya meningkat pesat pada paruh kedua tahun itu," kata Shorrocks. 

Kepala Investasi Credit Suisse Nannette Hechler-Fayd'herbe menilsi, salah satu penyebab meningkatnya jumlah kekayaan segelintir orang adalah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.

Kebijakan itu membantu meningkatkan harga saham dan harga rumah selama masa pandemi. Sehingga sejumlah orang dapat meraup 'untung' meski pandemi. 

Baca Juga: Ekonomi AS Diramal Tumbuh 7 Persen, Biden: Covid is Down, Economy is Up

"Ini adalah alasan utama mengapa harga saham dan harga rumah telah berkembang, dan ini diterjemahkan langsung ke penilaian kami terhadap jumlah kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat," ujarnya.

Hal inilah yang menyebabkan yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin. Orang kaya yang memiliki sejumlah aset saham atau rumah mengalami peningkatan kekayaan, sedangkan bagi mereka yang tidak punya aset-aset tersebut terpaksa harus berjuang semasa pandemi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x