Survei KIC: 82 Persen UMKM Pilih Shopee

Shopee juga unggul dari sisi membantu memasarkan produk atau toko dengan baik. Sebanyak 85 persen UMKM yang menggunakan Shopee merasakan manfaat ini, diikuti 53 persen UMKM yang menggunakan Tokopedia, 33 persen UMKM pengguna Lazada, 17 persen UMKM pengguna Bukalapak dan 12 persen UMKM pengguna Blibli.

“Dari sisi keamanan, riset ini menyimpulkan marketplace dinilai aman untuk bertransaksi (69 persen) dan mudah digunakan atau user friendly (66 persen). Para UMKM mengaku merasa aman dalam melakukan aktivitasnya melalui platform digital,” ujarnya.

Shopee juga tercatat mengungguli marketplace lain dari segi keamanan. Hal ini tercermin pada hasil survei terhadap responden dari masing-masing pengguna UMKM platform yang menunjukkan tingginya rasa aman, khususnya untuk dua marketplace terbesar yakni Shopee 92 persen dan Tokopedia 72 persen, diikuti Bukalapak 35 persen, Lazada 36 persen dan Blibli 40 persen.

Platform pilihan UMKM

Berdasarkan hasil survei yang telah diungkap, sebanyak 82 persen responden UMKM memilih Shopee sebagai wadah menjual dan memasarkan produk secara online.

“Sebanyak 86 persen UMKM yang disurvei menggunakan 1 hingga 3 marketplace untuk memasarkan produk. Bahkan, sisanya ada yang memanfaatkan 4 hingga 6 marketplace sebagai kanal penjualan,” sambung Vivi.

Baca Juga: Lewat Program Ekspor Shopee, Brand Lokal "Roughneck 1991" Tembus Pasar Brazil

Dari skala 1 sampai 10, responden UMKM memberi nilai 9 atau sangat setuju bahwa marketplace telah membantu memperluas jaringan bisnis dan memicu tumbuhnya bisnis baru.

Responden juga memberi nilai 8 atau setuju bahwa marketplace membantu UMKM bertahan serta mendukung keberlangsungan UMKM Indonesia di masa pandemi.

"Platform digital menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah serta menjaga jarak. UMKM menyadari adanya tren peralihan konsumen ke belanja digital. Maka marketplace akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen,” tandasnya.

Survei ini dilakukan terhadap 392 UMKM di sejumlah kota di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan pada periode 24 Maret hingga 9 April 2021.