Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

3 Jurus Sandiaga Uno Hidupkan Sektor Parekraf Meski Mudik Dilarang

Kompas.tv - 6 April 2021, 08:00 WIB
3-jurus-sandiaga-uno-hidupkan-sektor-parekraf-meski-mudik-dilarang
Menparekraf Sandiaga Uno saat memimpin rapat virtual bersama seluruh Kepala Dinas Pariwisata dari 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (26/12/2020). (Sumber: Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
Penulis : Dina Karina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Biasanya, mudik dan libur lebaran menjadi momentum bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonom kreatif (parekraf) di daerah untuk meraup pendapatan. Namun kini mereka harus kembali gigit jari, setelah pemerintah melarang mudik seperti 2020.

Menparekraf Sandiaga Uno pun menyiapkan sejumlah cara agar sektor parekraf tetap bisa mendapat keuntungan meski mudik dilarang.

Diantaranya dengan mengimbau masyarakat untuk berwisata dan menginap di hotel dekat rumahnya saja (staycation).

Baca Juga: Mudik Dilarang, Muhadjir Effendy dan Sandiaga Uno Imbau Masyarakat Staycation Saja

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pun mendukung usulan tersebut.

“Jadi, wisata-wisata yang masih sama-sama di daerah itu dibolehkan, tidak dilarang. Harus dipastikan bahwa tujuan utama kita adalah untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19, bukan untuk membuat aktivitas ekonomi terutama sektor pariwisata juga ikut berimbas secara drastis,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (02/03/2021).

Sandiaga juga mendorong masyarakat untuk saling mengirimkan produk-produk ekonomi kreatif produksi lokal, sebagai hantaran lebaran.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Sandiaga Uno Imbau Masyarakat Kirim Hantaran Lebaran

"Jadi misalnya karena tidak bisa langsung bertatap muka dengan keluarga di kampung lapangan, ini bisa diganti dengan produk kreatif yang dikirim dengan memaksimalkan platform digital. Pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan manfaat positif," terang Sandi dalam sebuah acara virtual, Senin (29/3/2021).

Pemerintah pun berencana memberikan insentif berupa subsidi ongkos kirim untuk produk ekraf tersebut. Menurut Sandiaga, pemerintah harus hadir untuk menanggung biaya ongkir karena di beberapa daerah harga produknya malah lebih murah daripada ongkos kirimnya.

“Ini yang mengharuskan pemerintah hadir. Mudah-mudahan bisa segera kami luncurkan, baru saja kami ratas agar ada insentif yang pemerintah bisa diberikan terutama mengenai kemudahan ongkir ke kampung halaman masing-masing, " kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (05/04/2021).

Baca Juga: Tak Boleh Mudik, Sandiaga Uno Berencana Gratiskan Ongkir untuk Produk Ekonomi

Sandiaga berharap, ongkir yang selama ini menjadi beban bagi pelaku UMKM bisa diringankan, dengan pemberian insentif bantuan gratis ongkir.

Saat ini, wacana tersebut masih dalam pembicaraan dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan.

“Ini sekarang sedang difinalisasi, harapan saya ini bisa final, sehingga sebelum lebaran kita sudah mulai bisa menginisiasi parsel yang bisa menggantikan kehadiran fisik kita,” ujar Sandi.

Baca Juga: Larangan Mudik Tahun Ini Sudah Final, Menhub: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

“Parsel dapat dikirim dengan fasilitasi ongkir yang disubsidi, kita juga sudah bicara dengan PT Pos Indonesia, mereka pada prinsipnya siap untuk mengeksekusi kebijakan ini,” tambahnya.

Sandi mengatakan, larangan mudik tahun ini akan berdampak pada sektor pariwisata. Padahal selama ini, mudik menjadi salah satu momentum atau peluang bagi pelaku usaha sektor pariwisata.

Namun Sandi menyadari, mudik dilarang karena pemerintah ingin mencegah penularan Covid-19, di tengah pergerakan masyarakat yang terjadi dalam waktu bersamaan dan jumlah yang banyak.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x