Kompas TV bisnis kebijakan

Luhut Ungkap Alasan Datangkan TKA China karena Penduduk Lokal Masih Berpendidikan Rendah

Kompas.tv - 16 September 2020, 02:00 WIB
luhut-ungkap-alasan-datangkan-tka-china-karena-penduduk-lokal-masih-berpendidikan-rendah
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar pandjaitan. (Sumber: KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan penggunaan tenaga kerja asing (TKA) asal China dalam proyek strategis nasional (PSN).

Ia menyampaikan penjelasan tersebut di hadapan ratusan ekonom yang hadir dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom pada Selasa (15/9/2020).

Luhut berdalih penggunaan TKA China menjadi pilihan karena tenaga kerja lokal di kawasan proyek yang sedang digarap masih berpendidikan rendah.

Baca Juga: Rocky Gerung: Luhut Masalah Utama di Kabinet Jokowi, Tapi Kenapa Tak Bisa Digoyah?

"Kita lihat banyak daerah-daerah (penghasil sumber) mineral kita pendidikanya tidak ada yang bagus," kata Luhut dikutip dari Kompas.com pada Selasa (15/9/2020).

"Jadi, kalau ada banyak yang berteriak tidak pakai (tenaga kerja) kita, lah penduduk lokalnya saja pendidikannya enggak ada yang bagus. Misalnya saja matematika rendah."

Luhut memastikan, ketika adanya investasi asing masuk ke Indonesia dan ingin mengelola sumber daya alam, harus mengikuti beberapa aturan.

Pertama, harus ramah lingkungan. Karena itu, ia meminta kepada investor untuk menggunakan teknologi canggih.

Baca Juga: Alasan Luhut Bakal Undang Dokter Asing ke Indonesia

Kedua, transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi atau transfer knowledge. Luhut mengklaim hak ini menjadi mimpinya.

"Transfer teknologi, itu mimpi saya. Kita harus selalu bicara dengan orang luar harus ada transfer teknologi. Enggak boleh dong dia hanya ambil saja," katanya.

Terakhir, kata Luhut, perjanjian kerja sama dengan negara luar harus menerapkan business to business (B2B) dan menghindari government to government (G2G).

Ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Menteri Luhut: Resesi Bukan Akhir dari Segalanya

"Jadi, kita jangan mencari-cari kekurangan. Saya tentu tidak sempurna, di sana sini kurang,c ucap Luhut.

"Tetapi yang saya lakukan ini menurut hemat saya dengan dibantu anak-anak muda di kantor saya ini kita lakukan perhitungan betul-betul sangat baik sekali."

Dia pun menjelaskan, proyek smelter yang kini ada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tersebut telah menunjukkan adanya perkembangan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.

"Kalau Anda tanya seperti di Konawe, itu bupatinya bilang sama saya pertumbuhan ekonominya 9,2 persen sekarang. Lapangan kerja semua di daerah kami (Konawe) itu kerja semua sekarang," ujar Luhut.

Baca Juga: Luhut Panjaitan Diperintah Presiden Jokowi Tangani Corona dalam 2 Pekan

Selain itu, Luhut menambahkan, Kampus Politeknik jugabakan dibangun di Konawe. Diharapkan, adanya Kampus Politeknik ini akan meningkatkan mutu pendidikan warga di sana.

"Politeknik kami buat juga sekarang di sana, yang dulu tidak ada Politeknik. Sekarang kita perbaiki pendidikan SLTP, SMAnya supaya bisa masuk Politeknik," kata Luhut.

"Saya sekali lagi, senang bapak ibu sekalian pengen lihat ke lapangan, lihat sendiri apa yang terjadi di sana."

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Luhut dan Doni Monardo Turunkan Kasus Corona di 8 Provinsi



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x