Kompas TV regional update corona

Ramuan dari Arak Bali Bisa Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19?

Kompas.tv - 22 Juli 2020, 18:11 WIB
ramuan-dari-arak-bali-bisa-percepat-kesembuhan-pasien-covid-19
Virus corona yang menyebar di seluruh dunia (Sumber: kompas.com)
Penulis : Idham Saputra

DENPASAR, KOMPAS.TV – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan ramuan tradisional atau usada berbahan dasar arak tradisional Bali efektif mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG.

"Kita punya usada baru yang diterapkan di orang-orang positif. Orang terjangkit di karantina ini itu kita lakukan treatment dengan usada berbahan arak Bali," kata Koster saat jumpa pers di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Rabu (22/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China Dibanding AS dan Inggris

Arak tersebut dicampur dengan bahan-bahan seperti daun jeruk limau dan minyak kayu putih.

Beberapa peneliti ditugaskan Gubernur Koster untuk mengembangkan ramuan khusus untuk warga yang positif corona tanpa gejala.

Ramuan itu dimasukkan ke dalam sebuah alat sehingga berubah menjadi uap yang dihirup pasien positif kategori OTG tersebut.

Gubernur Bali tersebut mencontohkan seorang pasien positif yang menjalani terapi itu selama dua hari, di hari ketiganya dinyatakan negatif Covid-19.

"Itu efektif sekali sembuh. Dua hari positif kemudian dilakukan treatment ini pada hari ketiga negatif. Sembuh kita pulangkan," kata Koster.

Baca Juga: 29 Warga Grogol Petamburan Jakarta Positif Covid-19, Terpapar Klaster Baru Saat Ikut Tahlilan

Dalam waktu singkat, 15 pasien positif dinyatakan sembuh dari 19 pasien yang menjalani terapi tersebut di tempat karantina yang disediakan Pemprov Bali.

Koster melanjutkan pihaknya akan mematenkan terapi dengan ramuan arak Bali tersebut.

Menurutnya, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Bali saat ini mencapai 74 persen.

Dengan angka tersebut, Bali menempati urutan ketiga provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi di Indonesia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x