Kompas TV bisnis bumn

86 Persen BUMN Siap Jalankan New Normal

Kompas.tv - 26 Mei 2020, 21:34 WIB
86-persen-bumn-siap-jalankan-new-normal
Menteri BUMN Erick Thohir. (Sumber: Kementerian BUMN)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Sebanyak 86 persen BUMN siap melaksanakan protokol kesehatan dalam implementasi new normal.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan beberapa BUMN yang belum siap melaksanakan karena memiliki karakateristik tersendiri dan memiliki unit bisnis yang tidak sama.

Semisal BUMN yang bergerak di bidang pertambangan. Pihaknya saat ini mencoba menjalankan pelaporan jarak jauh secara digital. Kemudian BUMN yang melayani publik di bandara, pelabuhan terminal serta BUMN yang bergerak dibidang transportasi.

Baca Juga: Prediksi Erick Thohir Pelaksanaan New Normal Tidak akan Sebentar

“Jadi selama yang bisa dilakukan sistem digital kita lakukan,” ujarnya saat diskusi virtual, Selasa (26/5/2020).

Erick menambahkan, dalam penerapan new normal nanti, pihaknya akan merubah sistem yang ada secara bertahap. Erick menyebutnya dengan metode trying and error.

Ia mencontohkan saat PSBB selesai dan penerapan new normal dilakukan, transportasi darat seperti Kereta Api akan menjadi sorotan. Erick memprediksi problem protokol kesehatan yang terjadi di lapangan terjadi saat antrean calon penumpang.

Menurutnya new normal akan berjalan baik jika kesadaran masyarkat akan menjaga kesehatan benar-benar berjalan. Erick menekankan kesadaran masyarakat merupakan kunci utama.

Baca Juga: Siap-Siap, Ini 3 Aturan "New Normal" bagi PNS dan Pegawai BUMN!

“Kita tahu tidak ada yang sempurna, yang namanya protokol Covid-19 kita coba baru kita lihat mana yang kurang kita upgrade lagi,” ujarnya.

Erick memprediksi penerapan protokol kesehatan dalam new normal bakal memakan waktu hingga lima bulan. Hal itu dikarenakan tidak mudah untuk mengubah kebiasaan.

"Kita petakan dari awal, 86 persen BUMN siap, yang tidak siap kita pandu agar tidak bikin blunder di lapangan," ujar Erick.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x