Kompas TV bisnis kebijakan

Dari Amerika Serikat, Jepang, Sampai Uni Emirat Arab Minat Bangun Ibu Kota Baru Indonesia

Kompas.tv - 26 Februari 2020, 12:50 WIB
dari-amerika-serikat-jepang-sampai-uni-emirat-arab-minat-bangun-ibu-kota-baru-indonesia
Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Mohamed bin Zayed, di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, UEA, pada Minggu (12/ (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Penulis : Tito Dirhantoro

KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan tuntutannya kepada lebih dari 30 investor atau perusahaan yang menyatakan minat ikut serta membangun ibu kota baru

“Banyak investor tertarik membangun ibu kota baru. Ada 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi. Semua kita minta dengan high quality. Kita tidak mau tidak green di sana,” kata Luhut pada Rabu (26/2).

Menurut dia, puluhan perusahaan tersebut berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapun beberapa perusahaan yang berasal dari luar negeri sejauh ini ada dari Amerika, Jepang, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota Baru dari Australia, Ini yang Akan Ditiru!

Luhut optimistis perusahaan-perusahaan yang akan berpartisipasi membangun ibu kota negara akan terus bertambah. 

Sebab, masih ada negara yang menawarkan diri untuk menjadi investor pembangunan ibu kota baru. Hal itu diketahuinya melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi.

Luhut pun mengaku belum dapat memperkirakan berapa nilai investasi yang akan ditanamkan para investor di Ibu Kota baru.

"Untuk nilai investasinya kita belum tahu. Biar nanti angkanya kalau sudah pasti, baru kita umumkan," tutur Luhut.

Namun demikian, lanjut Luhut, pembangunan pusat pemerintahan ibu kota baru akan dibangun secara eksklusif oleh pemerintah melalui APBN. 

Hanya sektor lain seperti di bidang hiburan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, dan pusat keuangan diserahkan kepada swasta.

Berdasarkan data Kemenko Maritim dan Investasi, sudah ada 3 institusi internasional yang ingin berinvestasi di ibu kota baru melalui Sovereign Wealth Fund (SWF).

Baca Juga: Apa yang Harus Disiapkan Calon Ibu Kota Baru - AIMAN (Bag 2)

Kemudian ada 1 negara melalui bilateral fund, ada 5 perusahaan yang tertarik untuk bidang sekuritas, 1 perusahaan yang tertarik di bidang asuransi .

Selanjutnya, 4 perusahaan tertarik di bidang air minum, 3 perusahaan bidang listrik, 1 perusahaan limbah/persampahan, 1 perusahaan di fasilitas kesehatan, 1 perusahaan hunian, dan 4 perusahaan retail.

Ada pula 5 perusahaan yang tertarik di bidang transportasi, 1 perusahaan telekomunikasi, juga 6 perusahaan bidang industri.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x