KOMPAS TV - Sebanyak 238 warga yang menjalani karantina untuk mencegah paparan virus corona bakal dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing pada Sabtu (15/2/2020).
Jawa Timur menjadi lokasi paling banyak bagi warga yang akan pulang setelah menjalani karantina selama dua pekan atau 14 hari di Natuna.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, menuturkan sebagian besar warga yang menjalani karantina adalah mahasiswa. Terdiri atas 158 perempuan dan 80 laki-laki.
Selain itu, warga yang menjalani karantina paling muda berusia 5 tahun. Sedangkan yang tertua berusia 64 tahun.
Baca Juga: Warga yang Dikarantina di Natuna Pulang Esok, 3 Pesawat TNI AU Dikerahkan
“Sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi. Sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung 1 orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua 8 orang, Papua Barat 6 orang, dan seterusnya,” kata Yurianto melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Jumat (14/2).
Selain 238 warga, ada beberapa orang lainnya yang juga selesai menjalani masa karantina. Mereka antara lain tim KBRI sebanyak 5 orang, tim penjemput 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.
“Ini yang akan dilakukan dalam mengakhiri masa observasi. Selanjutnya hanggar yang digunakan sebagai tempat observasi akan dilakukan desinfeksi,” ujar Yurianto.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan sebanyak 238 warga yang dievakuasi dari Wuhan, Cina, untuk menghindari virus Corona akan dipulangkan ke kampung halamannnya masing-masing pada Sabtu (15/2/2020).
Baca Juga: Kabar dari Natuna, 238 WNI yang Diobservasi Dalam Keadaan Sehat
Hari kepulangan 238 warga yang dievakuasi dari China itu bertepatan dengan berakhirnya masa observasi yang telah dijalani mereka selama dua minggu.
“Sesuai dengan alokasi waktu, selama 14 hari sejak diterima di Natuna, maka jatuh pada 15 Februari jam 12.00 WIB," kata Doni.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.