Kompas TV nasional berita kompas tv

Bencana Jadi Energi, Bagaimana Bisa?

Kompas.tv - 3 Februari 2020, 20:12 WIB
bencana-jadi-energi-bagaimana-bisa
Ahli kebencanaan dari Universitas Gajah Mada Dr. Agus Maryono saat diwawancarai Kompas TV di Gedung Pusdiklat BNPB, Sentul (03/01/2020 (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Abdur Rahim

Indonesia adalah negara rawan bencana.

Meski demikian, ahli kebencanaan dari Universitas Gajah Mada Dr. Agus Maryono menyebut, bencana Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan bencana sebagai pemantik kemajuan bangsa.

Dengan adanya bencana, Indonesia ditantang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“coba bayangi, kalau kita berada di ring of fire, maka ilmu geologi, ilmu tambang harus maju untuk mengatasi itu,” Ujar Agus kepada Kompas TV.

Selain itu, menurutnya bencana seharusnya juga dapat dijadikan sebagai sumber energi.

Ia mencontohkan, bagaimana banjir bisa diubah jadi energi.

“kalau hujan kita banyak, kita harus mengatasi banjirnya, kita mendapatkan air untuk pembangkit listrik, untuk air bersih, dsb, kita memanen hujan untuk itu semuanya “

Baca Juga: Pariwisata Indonesia Rawan Bencana, Apa Rencana BNPB?

Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Nusantara rawan dihantam bencana. Indonesia dikeliling oleh tiga lempeng aktif, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, serta Lempeng Pasifik.

Aktifitas lempeng ini dapat mengakibatkan wilayah Indonesia dapat dipicu gempa dan tsunami.

Selain itu, aktifitas tektonik laut ini juga dapat memicu 127 gunung berapi di Indonesia menjadi aktif.

Selain itu, angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi juga menyebabkan sejumlah wilayah Indonesia terendam oleh banjir.

Tak hanya banjir biasa, tetapi banjir rob yang disebabkan gelombang tinggi, dan air pasang juga kerap terjadi.

Baca Juga: Terkait Penanggulangan Bencana, BNPB Gelar Rakornas Hari Ini

Bencana memang tidak bisa dihindari.

Meski demikian, sebagai warga yang menempati bumi, masyarakat diharapakan dapat mengenali karakteristik bencana serta mitigasi bencana.

Sehingga, jika bencana benar-benar datang, jumlah korban pun dapat diminimalisir.

Baca Juga: 7.000 Warga Menderita ISPA Akibat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Jabodetabek

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x