Kompas TV ekonomi properti

Kaget Surabaya Tak Masuk Daftar Smart City, Erick Thohir: Indonesia Harusnya Punya 10

Kompas.tv - 25 Mei 2023, 14:45 WIB
kaget-surabaya-tak-masuk-daftar-smart-city-erick-thohir-indonesia-harusnya-punya-10
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terkejut karena Surabaya tidak termasuk Smart City atau kota pintar, dalam data Smart City Index (SCI) 2023. (Sumber: PSSI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terkejut karena Surabaya tidak termasuk Smart City atau kota pintar, dalam data Smart City Index (SCI) 2023.

Hanya ada 3 kota di Indonesia yang masuk smart city di daftar itu, yakni Jakarta, Medan, dan Makassar. Sementara total ada 141 kota dari seluruh dunia dalam daftar tersebut.

“Saya juga cukup surprise, ternyata Surabaya tidak masuk Smart City Index. Saya kaget, kok Surabaya tidak masuk, padahal Jakarta, Makasar, dan Medan masuk. Artinya, ada opportunity di situ. Bagaimana nantinya ada win-win partnership untuk (pengembangan) digital ekonomi dari Smart City,” kata Erick di acara Indonesia-China Smart City di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

“Saya tidak bisa berargumentasi mengenai data itu, karena saya hanya membaca data, di situ ada rangking-rangkingnya, ada dari China, ada juga dari AS. Mudah-mudahan datanya tidak salah,” tambahnya.

Baca Juga: Wacana ASN Bisa "Work from Anywhere" saat Pindah ke IKN, Menpan-RB: sedang Dirancang

Ia menyampaikan, dalam Smart City Index (SCI) 2023 disebutkan, kota-kota yang masuk daftar smart city perlu pengembangan lebih lanjut.

Namun menurut Erick, menjadikan sebuah kota yang sudah ada menjadi kota pintar butuh dana yang lebih banyak dibanding membangun dari awal sebuah kota yang didesain sebagai kota pintar.

“Ketika kita berinvestasi di kota-kota baru, jika dibandingkan dengan kota-kota yang sudah ada, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, itu ongkosnya akan dua kali lebih mahal, dibandingkan membangun kota yang baru dengan infrastruktur terkini, itu realita,” tuturnya.

Erick menilai, pembangunan kota baru berbasis digital tak bisa dihindarkan. Lantaran saat ini Indonesia punya penduduk 280 juta jiwa, dengan demografi penduduk mayoritas berusia muda.

Gaya hidup digital di kalangan muda ini sudah menjadi keseharian. Erick menyebut, sebuah negara paling tidak seharusnya punya 10 smart city. Sedangkan Indonesia saat ini baru punya tiga.

Baca Juga: Reaksi Erick Thohir Ditanya Terkait Besar Bayaran Timnas Argentina saat Melawan Indonesia



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x