Kompas TV nasional politik

PDIP Disebut Ogah Nyatakan Gabung Koalisi Parpol yang Sudah Ada, Pengamat: Gengsi Partai Besar

Kompas.tv - 24 Maret 2023, 09:05 WIB
pdip-disebut-ogah-nyatakan-gabung-koalisi-parpol-yang-sudah-ada-pengamat-gengsi-partai-besar
Bendera PDIP di sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta (Sumber: KOMPAS/RADITYA HELABUMI)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - PDI Perjuangan atau PDIP disebut ogah menyatakan bergabung dengan koalisi partai politik mana pun yang sudah terbentuk. 

Diketahui, sejumlah partai politik atau parpol sudah menyatakan berkoalisi untuk menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. 

Baca Juga: Giliran PDIP Surabaya Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U20 2023, Begini Alasannya

Itu antara lain ada Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Lalu, ada Koalisi Indonesia Bersatu berisikan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Terakhir, Koalisi Bangkit Indonesia Raya yang dimotori oleh Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan PDIP berada di posisi tidak mau menjadi partai politik yang tampak menyatakan lebih dulu bergabung dengan partai politik lainnya dalam membangun koalisi. 

Menurut Pangi, sebagai salah satu partai terbesar di Tanah Air, PDIP akan menerima partai politik yang memang terlihat ingin berkoalisi dengan mereka.

Baca Juga: BEM UI Unggah Video Puan Berbadan Tikus karena Sahkan Perppu Cipta Kerja, Ini Respons PDIP

"Nampaknya, PDIP tidak mau seolah-olah bergabung (dengan partai politik lainnya dalam membangun koalisi),” ujar Pangi dalam keteranganya pada Kamis (23/3/2023).

“Tapi yang ingin bergabung, itu yang diterima oleh PDIP karena partai itu partai yang besar, gengsi politik juga, muruah partai juga.”

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Prof. Asrinaldi meyakini mesin politik PDIP akan bekerja lambat atau kurang maksimal apabila memaksakan maju sendiri tanpa berkoalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kalau dia (PDIP) maju sendiri, tidak akan maksimal, kerja mesin politiknya agak berat," kata Asrinaldi.


 

Akan tetapi, kata dia, apabila partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berkoalisi dengan partai lain, kerja mesin politik akan jauh lebih mudah, baik untuk menghadapi Pemilu maupun Pilpres 2024.

Baca Juga: Pengamat Sebut Duet Ganjar dan Prabowo Berpeluang Menang Pilpres 2024, Ini Alasannya

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menyampaikan bahwa partai berlambang banteng bermoncong putih itu berada di posisi yang terbuka untuk berkoalisi dengan partai-partai politik manapun.

“Kalau yang saya tahu, dalam posisi PDI Perjuangan, tentu kami terbuka. Silakan kalau memang ada keinginan untuk pembicaraan-pembicaraan, bicara langsung dengan Ketua Umum (PDIP Megawati Soekarnoputri)," ujar Andreas.

Namun, kata Andreas, partai politik yang dapat berkoalisi dengan PDIP, terutama dalam pengusungan calon presiden di Pilpres 2024, harus memiliki kesamaan warna dan ideologi partai.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x