Kompas TV regional update

Update Ledakan di Blitar: 23 Orang Luka Ringan, Bayi Usia 4 Bulan Opname di RS

Kompas.tv - 21 Februari 2023, 17:26 WIB
update-ledakan-di-blitar-23-orang-luka-ringan-bayi-usia-4-bulan-opname-di-rs
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus ledakan di Blitar yang diduga berasal dari petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

BLITAR, KOMPAS.TV - Ledakan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur menyebabkan 23 orang luka-luka termasuk satu bayi, Selasa (21/2/2023).

Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Winanto Sukarja, 22 korban merupakan orang dewasa, sedangkan satu korban merupakan bayi berusia 4 bulan.

Sebanyak 22 korban dewasa itu mengalami luka ringan dan menjalani rawat jalan, sehingga diperbolehkan kembali ke posko atau rumah saudara mereka usai diperiksa dokter.

Tak hanya luka, sebagian dari mereka juga menderita sesak napas karena menghirup bubuk mesiu atau petasan yang pekat usai terjadi ledakan.

Di sisi lain, satu korban bayi masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat, Blitar karena mengalami benturan di bagian kepala.

Meski benturan tak terlalu keras, dokter masih perlu melakukan pemantauan atau observasi lebih lanjut sehingga bayi itu terpaksa opname alias rawat inap.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati menyebut ada 13 orang luka-luka akibat ledakan yang diduga berasal bahan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar itu.

Baca Juga: Tetangga Korban Ledakan di Blitar Cerita Traumatis Lihat Material Atap Rumah Berjatuhan

"Luka-luka itu total 13, dari 13 itu ada 12 dewasa rawat jalan, artinya mereka setelah perawatan itu pulang, tapi ada satu bayi umur 4 bulan itu terpaksa harus rawat inap di RS," kata Christine, Senin (20/2) dikutip dari tayangan program Kompas Siang, Kompas TV.

"Observasi ya, karena kebetulan si bayi ini mengalami cedera ringan, walaupun kategori ringan, tapi kalau masih bayi memerlukan observasi lebih lanjut," ujarnya.

Hingga Selasa (21/2), pemeriksaan kesehatan para korban masih terus rutin dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Sementara itu, warga Desa Karangbendo yang rumahnya rusak akibat ledakan pada Minggu (19/2) malam itu memilih tidur di teras karena khawatir rumahnya roboh. Setidaknya ada 33 rumah rusak akibat ledakan dahsyat tersebut. 

Hingga Selasa (21/2), proses pembersihan bubuk mesiu atau petasan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Polri.

Baca Juga: Kesaksian Tetangga Korban Ledakan di Blitar yang Dihujani Material: Saya Kira Gunung Kelud Meletus

Lalu, pihak berwenang juga telah menyerahkan empat korban meninggal dunia, yakni Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa kepada keluarga untuk dimakamkan.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menyebut, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan untuk menelusuri sumber bubuk mesiu yang dipakai korban untuk meracik petasan.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x