Kompas TV internasional kompas dunia

INASAR Akhiri Operasi Penyelamatan Gempa Turki, Kembali ke Indonesia 23 Februari

Kompas.tv - 20 Februari 2023, 10:07 WIB
inasar-akhiri-operasi-penyelamatan-gempa-turki-kembali-ke-indonesia-23-februari
Hari keempat di Hatay, tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) Basarnas kembali mengevakuasi 2 korban pasca gempa di Turki. (Sumber: Dok Humas Basarnas)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

HATAY, KOMPAS.TV - Tim INASAR telah mengakhiri operasi penyelamatan gempa Turki, Minggu (18/2/2023), setelah delapan hari bertugas.

Tim yang berisi 48 personel tersebut akan kembali ke Indonesia pada Kamis (23/2/2023). Demikian laporan jurnalis Kompas TV Cindy Permadi di Turki.

Menurut Ketua Tim INASAR, Yopi Haryadi, demobilisasi ini dilakukan berdasarkan hasil koordinasi INASAR dengan USAR Internasional dan Lembaga Penanggulangan Bencana Turki (AFAD).

Ia mengatakan berdasarkan rapat koordinasi ditentukan, 4 sektor pelaksanaan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) akan diselesaikan pada Minggu.

Baca Juga: 2 Pekan Gempa Turki-Suriah, Korban Jiwa Lebih dari 46.000 Jiwa, Upaya Pencarian Mulai Berkurang

“Jadi kami dari hasil rapat kordinasi antara tim USAR Internasional dengan otoritas setempat, yaitu AFAD bahwa hari ini untuk 4 sektor pelaksanaan operasi SAR termasuk juga tim USAR internasional di situ termasuk Indonesia diselesaikan pada hari ini,” katanya kepada tim Kompas TV di Turki.

“Untuk fase USAR internasional hari ini akan ditutup sementara. Untuk koordinasinya sendiri di sisi akan shutdown atau close pada besok pagi,” katanya.

Yopi mengatakan berdasarkan evaluasinya, otoritas setempat sangat membantu dan bagus dalam koordinasi serta juga berterus terang.


 

Ia juga memuji bantuan yang diberikan masyarakat setempat.

“Masyarakat setempat sangat membantu, baik dari sisi informasi. Mereka juga memberikan bantuan kepada tim besar saat melakukan operasi,” katanya.

Selama 8 hari melakukan operasi SAR, tim INASAR sudah menemukan 15 korban gempa di 8 sektor berbeda.

Banyaknya bangunan bertingkat sebagai titik operasi, menjadi salah satu tantangan INASAR dalam mengevakuasi korban.

Baca Juga: Jenazah WNI Korban Gempa Turki Dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu 22 Februari

”Evaluasi lainnya adalah lokasi terdampak gempa memang sangat riskan, ya dengan banyak bangunan tinggi,” ujarnya.

“Sehingga mau tidak mau harus menggunakan alat berat untuk dapat akses korban. Sebagian besar bangunan bertingkat lebih dari 3 atau 4 lantai, dan harus dibantu dengan alat berat untuk mengaksesnya,” ujarnya.

Tim INASAR merupakan bagian dari bantuan Indonesia atas gempa dahsyat yang mendera Turki pada 6 Februari lalu.

Korban jiwa yang melanda Turki dan Suriah itu dilaporkan telah melebihi 46.000.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x