Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Bakal Ada Pembatasan Pertalite, Begini Respons Toyota dan Wuling

Kompas.tv - 17 Februari 2023, 14:34 WIB
bakal-ada-pembatasan-pertalite-begini-respons-toyota-dan-wuling
Petugas melayani warga yang melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menggunakan Quick Response (QR) Code di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dalam revisi Perpres 191/20214, pemerintah akan melarang sejumlah jenis kendaraan untuk mengonsumsi Pertalite dan Solar Subsidi. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aturan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subisidi saat tengah digodok pemerintah. Dari usulan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Pertalite akan dilarang untuk semua jenis mobil dan hanya dibolehkan untuk motor. Lalu di skenario kedua, mobil tetap dibolehkan tapi maksimal dengan mesin 1.400 cc.

Terkait hal itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) dan Wuling Motors Indonesia mengaku tidak mengkhawatirkan larangan tersebut. Keduanya mengaku akan lebih banyak memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan.

"Kita juga akan lihat dulu akan seperti apa nantinya dan regulasinya. Tapi kan memang produk-produk kita diarahkan ke produk-produk yang ramah lingkungan ya, seperti Euro4, hybrid, dan hingga BEV (kendaraan listrik berbasis baterai)," kata Marketing Director TAM Anton Jimmy Suwandi di arena pameran IIMS 2023, Kamis (16/2/2023).

Anton menjelaskan, pasar kendaraan jenis multi purpose vehicle (MPV) dan  low MPV (LMPV) pada tahun lalu memberikan kontribusi terbaik. Meski tidak terlalu tinggi, segmen MPV berhasil bangkit di tengah derasnya segmen sport utility vehicle (SUV) di pasar Indonesia.


 

"Pasar MPV terus merangsek naik di dua tahun belakang di 2021 dan 2022. Nah di 2022 LMPV menunjukkan nilai positif meski tidak banyak tapi cukup menunjukkan angka balance di 40 persenan lah kira-kira. Kalau SUV agak sedikit turun," ujarnya kepada Antara.

Baca Juga: Plus Minus Wuling Alvez, Disebut Merusak Pasar SUV Ringkas karena Harganya Murah

Toyota pun masih menunggu kejelasan terkait regulasi terbaru, mengenai pembatasan dan juga pelarangan menggunakan BBM Pertalite untuk kendaraan jenis tertentu. Dalam kasus ini, kendaraan Toyota yang tidak diperbolehkan untuk menggunakan bahan bakar Pertalite salah satunya adalah Toyota Avanza.

Begitu juga dengan pabrikan asal China, Wuling Motor Indonesia, yang mengatakan akan mengikuti regulasi maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

"Kalau itu sih sebenarnya kebijakan pemerintah ada tujuannya. Yang jelas memang Confero saat ini penjualannya paling tinggi," kata Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani.

Meski memiliki capaian yang positif selama 2022, pihaknya di tahun 2023 ini akan lebih fokus pada kendaraan di segmen baru dan juga kendaraan-kendaraan ramah lingkungan.

"Saat ini kita fokus ke segmen baru, kaya yang kemarin kita luncurkan di segmen komersil dan juga SUV Compact yang ada sekarang ini," sebutnya.

Baca Juga: Jokowi: Subsidi Kendaraan Listrik Masih Dikaji Kemenkeu, Motor Listrik Didahulukan

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, pemerintah dan pihak terkait saat ini masih merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Poin utama dalam revisi Perpres itu adalah pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi untuk jenis kendaraan tertentu.



Sumber : Antara, Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x