Kompas TV internasional kompas dunia

Gempa Turki-Suriah, Bocah Perempuan Jadikan Badannya Perisai untuk Lindungi Adik dari Reruntuhan

Kompas.tv - 9 Februari 2023, 14:14 WIB
gempa-turki-suriah-bocah-perempuan-jadikan-badannya-perisai-untuk-lindungi-adik-dari-reruntuhan
Bocah perempuan bernama Mariam berusaha melindungi adiknya dari reruntuhan setelah rumah mereka di Suriah yang ambruk karena gempa Turki-Suriah. (Sumber: CNN)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

HARAM, KOMPAS.TV - Bocah perempuan di Suriah ditemukan tengah menjadikan badannya perisai untuk melindungi adiknya dari reruntuhan gedung yang ambruk karena gempa.

Keduanya berhasil diselamatkan lebih dari 36 jam, setelah gempa yang terjadi di Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) membuat keluarga mereka terperangkap saat tengah tidur.

Pada rekaman video kondisi saat itu, terlihat bocah perempuan yang lebih tua berusaha melindungi adiknya dari reruntuhan dengan badannya.

Insiden tersebut terjadi di rumah mereka di Besnaya-Bseineh, sebuah desa kecil di Haram, Suriah.

Baca Juga: Curhat Dokter di Suriah yang Rawat Korban Gempa: Situasi Terburuk yang Pernah Saya Alami

“Keluarkan saya dari sini. Saya akan melakukan segalanya untuk Anda,” ujar bocah kecil itu kepada para penyelamat yang berusaha menolong mereka dikutip dari CNN, Rabu (8/2/2023).

“Saya akan menjadi pelayan Anda,” tuturnya memohon.

Bocah perempuan itu diketahui bernama Mariam.


 

Ketika itu, ia terlihat dengan lembut membelai rambut di kepala adiknya saat mereka berbaring tergencet bersama di sisa-sisa tempat tidur mereka.

Ia mampu menggerakan lengannya cukup untuk melindungi wajah saudaanya dari debu dan reruntuhan.

Menurut ayah keduanya, Mustafa Zuhir Al-Sayed adik Mariam adalah Ilaaf.

Al-Sayed mengungkapkan istri dan anaknya sedang tidur saat gempa pada Senin pagi yang berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi.

Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Gempa di Turki Lewati 12.000, Erdogan Mengaku Sempat Tak Siap Menghadapinya

“Kami merasakan tanah bergetar dan puing-puing mulai berjatuhan dari atas, dan kami tinggal dua hari di bawahhnya,” ujar Al-Sayed.

“Kami mengalami perasaan yang saya harap tidak ada yang merasakan,” ujarnya.

Terjepit di bawah puing-puing, Al-Sayed mengatakan keluarganya membaca Al-Quran dan berdoa dengan keras agar seseorang menemukan mereka.

“Orang-orang mendengar kami, dan kami pun diselamatkan. Saya, istri dan anak-anak. Untungnya, kami semua hidup dan kami berterima kasih terhadap yang menyelamatkan kami,” ucapnya.



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x