Kompas TV nasional hukum

Bripka Madih Diperas Sesama Polisi, Kompolnas: Jika Benar Harus Diusut Tuntas

Kompas.tv - 4 Februari 2023, 18:52 WIB
bripka-madih-diperas-sesama-polisi-kompolnas-jika-benar-harus-diusut-tuntas
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons mengenai pengakuan Bripka Madih yang diperas oleh penyidik Polda Metro Jaya saat hendak mengurus kasus sengketa tanah keluarganya.

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto pun tak menutup kemungkinan kejadian pemerasan sesama anggota Polri terjadi.

"Hal tersebut mungkin terjadi, artinya tergantung mentalitas penyidik," kata Benny dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (4/2/2023).

Dia pun menyebut, jika hal itu benar terjadi, maka kepolisian harus mengusut tuntas dugaan pemerasan tersebut, meskipun polisi yang diduga memeras Bripka Madih sudah pensiun. 

"Kalau memang benar ini keterlaluan, dan memang harus diusut, diungkap, dan ditindak secara tegas, meskipun yang bersangkutan sudah pensiun," tegasnya.

Dalam kasus ini, Benny pun menekankan pihak kepolisian perlu segera untuk menyelidiki kebenaran terkait pengakuan Bripka Madih tersebut.

"Kalau seperti ini memang yang perlu mengambil langkah dua pihak, dari Direktur Kriminal Umum yang menangani kasus ini segera melangkah secara internal," jelasnya.

"Kemudian nanti sesegera mungkin dikroscek dengan data yang dirilis Bripka Madih ini, benar tidak datanya."

Baca Juga: 5 Pengakuan Terkini Bripda Madih, Ngaku "Dipingpong" sampai Mabes Polri dan Hasilnya Nihil

Diberitakan sebelumnya, Bripka Madih, anggota Provos Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku diperas oleh sesama anggota polisi saat melaporkan kasus dugaan penyerobotan tanah milik orangtuanya.

Bripka Madih sempat mengamuk karena kecewa mendapat pungutan liar (pungli) dari oknum sesama polisi di institusinya.

"Orang tua saya itu usianya hampir satu abad, melaporkan kasus penyerobotan tanah malah dimintai uang penyidikan, kenapa coba? Mintanya sama saya, bukan orang tua saya," kata Bripka Madih dalam tayangan Kompas Petang, Jumat (3/2/2023).

Menurut penuturannya, saat itu seorang polisi berpangkat AKP bernisial TG di Polda Metro Jaya meminta sejumlah uang terkait laporan dugaan penyerobotan lahan milik orang tuanya.

Bripka Madih mengatakan, GT menjanjikan akan menangani kasus dugaan penyerobotan lahan itu jika Madih memberikan uang Rp100 juta dan lahan 1.000 meter persegi (m²).

Namun, dia mengaku menolak memberikan uang pelicin kepada TG, karena dirinya juga seorang anggota polisi.

Baca Juga: Rekam Jejak Bripka Madih Diungkap Polda Metro, 3 Kali Dilaporkan ke Propam Dua di Antaranya KDRT


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x