Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Jokowi Soal Resesi 2023: Penduduk di Negara yang Tidak Resesi, akan Merasakan Sedang Resesi

Kompas.tv - 11 Januari 2023, 06:50 WIB
jokowi-soal-resesi-2023-penduduk-di-negara-yang-tidak-resesi-akan-merasakan-sedang-resesi
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 PDI Perjuangan di Hall A, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023). (Sumber: setkab.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan, banyak negara di dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023.

Bahkan masyarakat di negara yang tidak terdampak resesi pun, tetap akan merasakan kondisi sedang dalam resesi ekonomi.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutannya dalam Peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

"Kita semua harus hati-hati, kita harus kerja lebih keras lagi, meski kita tumbuh lebih baik di 2022 tetapi hati-hati. Karena Managing Director IMF, Kristalina Georgieva (mengatakan) tahun 2023, sepertiga ekonomi (dunia) akan mengalami resesi,"  kata Jokowi seperti dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV. 

"Dan untuk negara-negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya akan merasakan sedang dalam resesi," tambahnya. 

Baca Juga: Jemaah Haji dan Umrah Khusus Wajib Daftar BPJS Kesehatan, Hidayat Nur Wahid: Memberatkan Jemaah

Ia menegaskan, pernyataannya itu bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Ia hanya ingin mengajak semua pihak berhati-hati.

Khususnya jajaran menterinya dan pembuat kebijakan lainnya. Pasalnya, jika salah membuat kebijakan, akan merugikan rakyat. 

"Dan sekali lagi Alhamdulillah, Indonesia termasuk yang masih bertahan sampai hari ini karena fondasi yang kita bangun yaitu infrasturktur untuk indonesia maju," ujar Jokowi. 

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia agar perekonomian tetap kuat, adalah dengan melakukan hilirisasi industri.

Upaya itu tetap dilakukan meski mendapat tentangan dari banyak negara, hingga menggugat Indonesia ke WTO. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x