Kompas TV internasional kompas dunia

Media Dunia Ramai Kabarkan Indonesia Cabut Status PPKM dengan 98,5% Warga Punya Antibodi

Kompas.tv - 31 Desember 2022, 07:11 WIB
media-dunia-ramai-kabarkan-indonesia-cabut-status-ppkm-dengan-98-5-warga-punya-antibodi
Siratkan kesuksesan kebijakan Covid-19 Indonesia, Media dunia ramai beritakan Presiden Indonesia Joko Widodo mencabut status PPKM dengan 98,5% rakyat Indonesia punya antibodi Covid-19 (Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV —  Siratkan kesuksesan kebijakan Covid-19 Indonesia, media dunia ramai beritakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencabut status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan 98,5% rakyat Indonesia punya antibodi Covid-19.

Hampir tiga tahun setelah mengumumkan kasus pertama Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia, Presiden Jokowi pada Jumat (30/12/2022) mengumumkan pencabutan seluruh pembatasan terkait virus corona secara nasional.

Hampir seluruh kantor berita resmi arus besar dunia seperti Associated Press, Reuters, AFP, maupun media besar seperti CNA, Xinhua, BBC, ABC dan media Amerika Serikat beritakan keputusan Indonesia tersebut dan menyiratkan kesuksesan kebijakan Covid-19 negara ini.

"Presiden Joko WIdodo mengatakan situasi Covid-19 Indonesia terkendali setelah melihat perbaikan selama 10 bulan terakhir, yang memungkinkan negara mencabut aturan pembatasan sosial berskala besar pada kerumunan dan pergerakan orang yang mulai berlaku pada April 2020," seperti laporan Associated Press, Jumat (30/12).

Namun, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada karena pandemi belum sepenuhnya berakhir. 

"Joko Widodo dalam keputusannya pada konferensi pers di istana presiden di ibukota, Jakarta, mengimbau penggunaan masker di tempat keramaian dan ruang tertutup harus dilanjutkan, meski tidak diwajibkan," tulis laporan itu.

Adapun Indonesia mengkonfirmasi 552 kasus harian dan 10 kematian akibat Covid-19 pada Jumat kemarin. Secara keseluruhan, Indonesia mencatat lebih dari 6,7 juta infeksi, tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Vietnam.

"Kasus harian 1,7 per 1 juta penduduk, tingkat positif mingguan 3,35 persen, dan tingkat kematian 2,39 persen semuanya di bawah standar WHO," kata Presiden Joko Widodo.

Sebuah studi menemukan hampir semua warga Indonesia memiliki dan mengembangkan antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, sehingga meningkatkan keyakinan bahwa ledakan kasus di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu dapat dihindari.

Baca Juga: Cabut PPKM, Jokowi Imbau Masyarakat Tetap Pakai Masker!

Foto ilustrasi kegiatan masyarakat di pusat perbelanjaan. Indonesia resmi mengakhiri kebijakan PPKM per 30 Desember 2022. (Sumber: AP Photo)

Pada bulan Juli, para peneliti dari Kementerian Kesehatan dan Universitas Indonesia memeriksa sampel darah dari 20.501 orang di 100 kota di seluruh nusantara dan menemukan bahwa 98,5 persen responden punya antibodi terhadap virus Covid-19, baik karena vaksinasi atau pengalaman terinfeksi sebelumnya.

Angka tersebut 10,2 poin persentase lebih tinggi dari 87,8 persen yang ditemukan pada survei sebelumnya pada Desember 2021. Indonesia berencana melakukan survei ketiga bulan depan, Januari 2023.

Selama pandemi, alih-alih menerapkan lockdown nasional, pemerintahan Joko Widodo menerapkan dua sistem: PSBB, yang mengacu pada pembatasan sosial berskala besar, dan kemudian PPKM, yang menurut media barat adalah sistem berjenjang untuk mengekang mobilitas masyarakat.



Sumber : Kompas TV/Associated Press/Channel News Asia


BERITA LAINNYA



Close Ads x