Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Meninggal Dunia Pagi Tadi di Usia 80 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.TV - Budayawan Betawi Ridwan Saidi meninggal dunia pada Minggu (25/12/2022) pukul 08.35 WIB.

Ridwan Saidi mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan pada usia 80 tahun.

"Mohon dimaafkan atas kekhilafan almarhum semasa hidup. Semoga Bapak Ridwan Saidi rahimahullah husnul khatimah. Aamiin Allahumma aamiin," ujar pihak keluarga dalam keterangan tertulisnya.

Jenazah Ridwan Saidi saat ini disemayamkan di rumah duka Jl Merak II blok N3 No 31, Bintaro Jaya 1, Jakarta.

Kabar duka kepergian budayawan yang kerap disapa Babe Saidi itu juga disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris.

Baca Juga: Kabar Duka: Budayawan Ridwan Saidi Meninggal Dunia, Sempat Alami Pecah Pembuluh Darah

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun.. Allahummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya, Alm. Babe Drs. H. Ridwan Saidi (Tokoh Budayawan Betawi)," tulis Fahira Idris di akun Twitter-nya.

Sebelum meninggal, Ridwan sempat dikabarkan tengah kritis karena mengalami pecah pembuluh darah.

Profil Ridwan Saidi

Lahir Jakarta, 2 Juli 1942, Ridwan Saidi dikenal sebagai budayawan Betawi yang banyak menulis buku tentang warga Betawi.

Ridwan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia pada 1976.

Semasa kuliah ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan berhasil menjadi Ketua Umum PBHMI 1974-1976.

Setelah lulus, Ridwan terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia pun terpilih sebagai anggota DPR periode tahun 1977-1987.

Baca Juga: Budayawan Betawi Ridwan Saidi Kritis di RSPI Bintaro, Alami Pecah Pembuluh Darah

Selepas menjadi anggota DPR, Ridwan sudah tidak aktif lagi dalam dunia perpolitikan nasional. Ia memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi.

Ridwan Saidi menikah dengan Yahma Wisnani dan dikaruniai 5 anak.

Karier

• Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim, 1966
• Sekretaris Jendral Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara, 1973-1975
• Ketua Umum PB HMI, 1974-1976
• Proses DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, 1977-1982 dan 1982-1987
• Ketua Umum Partai Masyumi Baru, 1995-2003
• Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan, 2003
• Ketua Komite Waspada Komunisme
• Ketua dan Pendiri Yayasan Renaissance, 2013