Kompas TV nasional hukum

Bharada E: Andai CCTV di Rumah Saguling dan Bangka Ada, Putri Candrawathi Mungkin Tak Berani Bohong

Kompas.tv - 13 Desember 2022, 05:10 WIB
bharada-e-andai-cctv-di-rumah-saguling-dan-bangka-ada-putri-candrawathi-mungkin-tak-berani-bohong
Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E mengikuti sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022). (Sumber: Kompas TV/Antara)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menanggapi kesaksian yang disampaikan Putri Candrawathi saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Bharada E mencatat ada beberapa kesaksian yang disampaikan istri Ferdy Sambo itu tidak sesuai dengan fakta yang terjadi menurut versinya.

Baca Juga: Putri Candrawathi Menangis Usai Ceritakan Dugaan Pemerkosaan, Pengacara: Wajar, Sangat Traumatik

"Untuk keterangan dari saksi PC (Putri Candrawathi), ada beberapa yang saya catat Yang Mulia yang menurut saya tidak sesuai atau Saudara PC sendiri yang lupa," kata Bharada E dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).


 

Bharada E mengungkapkan, kesaksian Putri Candrawathi yang tidak sesuai itu adalah terkait peristiwa perempuan menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Bharada E menjelaskan, awalnya ia diminta ikut oleh Putri Candrawathi untuk mengelilingi daerah Kemang, Jakarta Selatan sampai akhirnya balik ke rumah di Jalan Bangka.

"Pada saat itu, saya diajak Ibu PC sendiri. Di mobil satunya ada Bang Matius dan Yosua serta anaknya, Mba Datia,” ujar Bharada E.

Baca Juga: Putri Candrawathi: Yosua Memerkosa, Mengancam, dan Membanting Saya 3 Kali, Itu Benar-benar Terjadi

“Kami ke arah Jalan Kemang Yang Mulia, mutar-mutar Jalan Kemang sampai akhirnya kami balik ke arah Jalan Bangka, ke rumah Bangka.”

Menurut Bharada E, waktu itu ia melihat di rumah Bangka sudah ada Ferdy Sambo bersama rekannya bernama Koh Elben. Di rumah Bangka itu, kata Bharada E, hanya boleh dijaga dua ajudan, Mathius dan Yosua.

"Selain dari itu, baik ajudan dan ART, kami disuruh menunggu di pagar, di luar, di samping. Karena pada saat itu saya di luar, saya lihat sendiri perempuan keluar dari rumah Yang Mulia, menangis," ujar Bharada E.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x