Kompas TV nasional peristiwa

Perhitungan BMKG soal Potensi Gempa Susulan di Cianjur, Warga Diminta Hati-hati

Kompas.tv - 3 Desember 2022, 16:05 WIB
perhitungan-bmkg-soal-potensi-gempa-susulan-di-cianjur-warga-diminta-hati-hati
Jenazah ayah dan anak korban gempa Cianjur ditemukan tertimbun tanah sedalam 5 meter di Desa Cijedil, Kab. Cianjur, Jawa Barat (28/11/2022). Gempa susulan juga masih bakal terjadi beberapa pekan ke depan (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

CIANJUR, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 373 gempa bumi susulan usai dua pekan Gempa Cianjur.

Dalam perhitungan BMKG, gempa susulan masih akan  terjadi selama sepekan mendatang. 

Kordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Virga Librian, menjelaskan, gempa susulan masih terjadi sebanyak 10 kali pada Jumat (2/12/2022) kemarin.

Untuk itu, warga tetap diimbau agar senantiasa berhati-hati. 

“Dengan magnitudo terbesar pada M 4,2 dan terkecil di M 1,0. Dua kali dirasakan pada pukul 07.42 dan 13.03 WIB,” kata Virga di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat (2/12/2022) malam

Mengenai berakhirnya gempa bumi susulan, Virga menyebut BMKG belum bisa memastikan kapan gempa susulan berakhir. Namun, menurut perhitungan mereka, diprediksi masih akan terjadi peluruhan gempa dalam sepekan ke depan.

“Tapi hal itu juga masih mungkin terjadi satu hingga dua gempa bumi per harinya,” ujar dia.

Baca Juga: 11 Orang Korban Gempa Cianjur Masih Hilang, Tim SAR Fokus di Dua Titik Pencarian Ini

Siklus Normal

Dia lantas menjelaskan kejadian gempa susulan merupakan siklus yang normal di kejadian gempa bumi.

Hal ini berkaca pada kejadian gempa sebelumnya yang juga mengalami peristiwa serupa.

"Seperti gempa Yogyakarta 2006, itu aftershock juga banyak, juga sama halnya gempa Lombok 2018, itu sampai ribuan gempa susulannya," ujar Virga.

Mengingat masih adanya potensi gempa bumi susulan, pihaknya mengimbau pada para penyintas untuk berhati-hati jika  akan dan sedang beraktivitas di rumah terdampak dan lingkungan sekitar.


 

“Harus diperhatikan faktor keselamatan dan konstruksi bangunannya. Kalau masih memungkinkan bisa menggunakan pelindung kepala atau helm,” kata dia.

“Namun, kalau kondisi bangunan tidak memungkinkan dimasuki sebaiknya diurungkan,” tutupnya. 

Baca Juga: Gempa Bumi Susulan Masih Terjadi di Cianjur, BMKG Jelaskan Kapan Berhenti

 



Sumber : kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x