Kompas TV nasional politik

Sekjen PDIP: Kehebatan Jokowi di G20 Dikerdilkan Urusan Gegap Gempita Relawan di GBK

Kompas.tv - 28 November 2022, 11:06 WIB
sekjen-pdip-kehebatan-jokowi-di-g20-dikerdilkan-urusan-gegap-gempita-relawan-di-gbk
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers pengumuman paslon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020). (Sumber: Dokumen DPP PDI-P/Kompas.com)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengimbau kepada barisan relawan Jokowi agar tak memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi hingga menimbulkan citra negatif di mata masyarakat. 

Hal ini menanggapi adanya acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). 

Baca Juga: Jokowi Singgung Pemimpin Rambut Putih, Sekjen PDIP Buka Suara

"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi, sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," kata Hasto dalam kepada wartawan, Senin (28/11/2022). 

Menurut dia, kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah diakui di kancah dunia internasional, direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan yang dilakukan oleh relawan dengan cara manipulatif.

"Banyak sekitar Presiden Jokowi yang kurang paham bahwa elite relawan tersebut kumpulan berbagai kepentingan."


 

"Padahal, seharusnya menyangkut urusan bangsa dan negara, apalagi pemimpin ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus menjawab jalan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Hasto.

Oleh sebab itu, PDIP meminta kepada orang-orang yang dekat dengan Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang.

"Bahkan prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan."

Baca Juga: Jokowi Singgung Pemimpin Rambut Putih, Pakar: Kode Paling Eksplisit untuk Ganjar Pranowo

"Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x