Bela Qatar soal Larangan Minuman Beralkohol, Presiden FIFA: Tidak Minum Bir 3 Jam, Anda Masih Hidup

DOHA, KOMPAS.TV - Presiden FIFA Gianni Infantino membela kebijakan larangan minuman beralkohol di stadion yang diterapkan otoritas Qatar beberapa hari sebelum dimulainya Piala Dunia 2022. Infantino menyebut kebijakan ini diambil Qatar melalui persetujuan pejabat-pejabat FIFA.

"Apabila ini masalah terbesar yang kita punya, saya akan menandatangani (persetujuan) itu," kata Infantino dikutip Associated Press, Sabtu (19/11/2022).

Baca Juga: Keren! Ini Dia 6 Wasit Wanita Pertama yang Akan Bergabung di Piala Dunia Qatar 2022!

Infantino pun menyalahkan "arus massa" yang memasuki Doha terkait kebijakan ini. Namun, sejumlah pihak menduga kebijakan ini diambil Qatar untuk menenangkan warga Wahabi yang murka dengan agenda-agenda di sekitar turnamen yang dipandang kebarat-baratan.

"Kami mencoba hingga akhir untuk melihat apakah ini mungkin. Jika Anda selama tiga jam per hari tidak minum bir, Anda masih hidup," kata Infantino.

"Mungkin terdapat alasan mengapa di Prancis, di Spanyol, di Skotlandia, alkohol dilarang di stadion. Mungkin mereka lebih cerdas dibanding kita, berpikir mungkin sebaiknya kita juga melakukannya," lanjutnya.

Penonton Piala Dunia sendiri masih bisa membeli minuman beralkohol pada malam hari di fan zones yang telah disediakan FIFA. Sedangkan di stadion, minuman beralkohol hanya tersedia untuk pembelian paket mewah nonton pertandingan.

Sebelum Piala Dunia, otoritas Qatar telah mengontrol ketat penjualan dan konsumsi alkohol. Penjualannya hanya dibolehkan di bar-bar hotel selama bertahun-tahun sebelum gelaran Piala Dunia 2022.

Piala Dunia 2022 akan dibuka pada Minggu (20/11) besok. Tuan rumah Qatar akan menghadapi Ekuador dalam pertandingan pembuka.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022 Ramai Dikritik, Presiden FIFA Tuduh Bangsa Eropa Anut Standar Ganda Moralitas