Kompas TV nasional sosial

Saat Gus Yahya Ketua PBNU Ditanya Bule: Kenapa Indonesia Tak Jadi Negara Islam Saja?

Kompas.tv - 2 November 2022, 21:40 WIB
saat-gus-yahya-ketua-pbnu-ditanya-bule-kenapa-indonesia-tak-jadi-negara-islam-saja
Ketua Umum PBNU Gus Yahya menjelaskan alasan Indonesia tidak menjadi negara Islam dalam dialog Satu Meja di KOMPAS TV, Rabu (2/11/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Rofi)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf membagikan kisahnya saat ia berada di luar negeri. Ia ditanya kenapa Indonesia tak menjadi negara Islam saja.

"Dulu pernah di satu kesempatan di luar negeri, saya ditanya orang. NU ini organisasi terbesar dari negara muslim terbesar di dunia. Kenapa kalian tidak mau negara islam?" ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya, dalam dialog Satu Meja di Kompas TV, Rabu (2/11/2022) malam.

"Saya bilang begini: dulu itu para pendiri bangsa dari latar belakang yang sangat berbeda. Semua agama besar, semua ideologi besar dunia berkumpul. Mereka harus berpikir, tentang satu platform bersama yang bisa membuat semua orang bersatu," imbuhnya.

Ketua Umum PBNU terpilih via muktamar Desember tahun lalu itu meneruskan, para pendiri bangsa "mencari nilai-nilai paling mulia dari setiap latar belakang kelompok, apakah dari agama, atau dari ideologi lain, untuk bisa diterima bersama."

"Nah, ternyata ketemu. Pancasila, itu kan sebenarnya nilai-nilai paling mulia yang bisa diterima oleh semua kelompok. Kenapa kita tak lakukan hal yang sama untuk pergaulan global kita ini," tegasnya.

Baca Juga: Menag dan Ketum PBNU Berkunjung ke Kantor Liga Muslim Dunia Bahas Kerja Sama R20 di Bali

Gus Yahya menceritakan kisah itu dalam konteks rangkaian acara terbaru G20, yakni Religion 20 alias R20. Acara yang melibatkan pemimpin agama dari berbagai negara itu sudah dilaksanakan pada Selasa (1/11) lalu.

"Kalau kita bicara tentang ekonomi, kenapa kita tidak bicara tentang ekonomi yang mulia? Bicara politik, kenapa tidak politik yang mulia?" kata Gus Yahya.

"Sehingga ekonomi tidak hanya perebutan sumber daya, keuntungan, dan kekuasaan, tapi kita berpikir tentang nilai-nilai yang mulia untuk diwujudkan melalui ekonomi politik dan lain-lain," tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Mendadak Tak Hadir Langsung di Forum R20, Mahfud MD Ungkap Alasannya


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x