Kompas TV nasional sosial

Kisah Mundolin, Anak Panti Asuhan yang Kini Jadi Pemimpin Tertinggi di Sebuah Bank daerah

Kompas.tv - 2 November 2022, 12:46 WIB
kisah-mundolin-anak-panti-asuhan-yang-kini-jadi-pemimpin-tertinggi-di-sebuah-bank-daerah
Anak-anak penghuni Panti Asuhan Kampung Melayu, Jakarta, menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, Minggu (30/10/2022). Panti asuhan tersebut dihuni oleh 22 anak penghuni tetap dan menanggung biaya sekolah 52 anak dari sekitar kawasan panti. (Sumber: Kompas.id/Riza Fathoni)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

KENDAL, KOMPAS.TV – Tak banyak yang tahu, seorang anak yang tinggal di panti asuhan bisa juga meraih kesuksesan. Inilah yang ditunjukkan oleh Akhmad Mundolin (50), warga Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Ia membuktikan bahwa dengan pendidikan bisa mengubah hidupnya, bahkan mendapatkan pekerjaan mapan hingga saat ini dia menjadi pemimpin tertinggi di sebuah bank daerah.

Inilah kisahnya yang dilansir dari Kompas.id. Semua yang diraih Mundolin berawal ketika dia rela hidup terpisah dengan keluarganya dan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Sutejo, Kendal.

"Ibu dan kakak-kakak saya tidak keberatan kalau saya tinggal di panti asuhan. Justru, penolakan muncul dari pakdhe saya yang khawatir kalau saya tinggal di panti asuhan nanti ibu saya dianggap tidak bisa mengurus anak," cerita Mundolin, Jumat (28/10/2022).

Mundolin mulai tinggal di panti asuhan setelah lulus SD. Keputusannya kala itu juga merupakan saran dari tetangganya

Panti Asuhan Muhammadiyah Sutejo yang kemudian menjadi pilihan keluarganya. Mundolin akhirnya bisa melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Patebon.

Tak minder meski tiap ujian minta dispensasi

Hanya saja, setiap mau ujian semester, ujian kenaikan kelas atau ujian kelulusan, dia harus menghadap kepala sekolahnya meminta dispensasi tidak membayar biaya sekolah.

Meski harus selalu meminta surat dispensasi agar tidak perlu membayar biaya sekolah, Mundolin tidak minder. Malah, dia bertekad belajar dengan baik supaya bisa memperbaiki nasib keluarganya.

Setelah tamat SMP, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah Weleri, Kendal. Jarak panti asuhan dengan sekolahnya cukup jauh.

Mundolin pun dititipkan di panti asuhan lain di sekitar sekolah tersebut. Oleh karena panti asuhan hanya bisa membantu biaya sampai SMA, dia pun keluar panti asuhan.



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x