Kompas TV nasional rumah pemilu

Demokrat Tegaskan Belum Ada Nama Capres-Cawapres yang Disepakati dengan Nasdem dan PKS

Kompas.tv - 31 Oktober 2022, 19:55 WIB
demokrat-tegaskan-belum-ada-nama-capres-cawapres-yang-disepakati-dengan-nasdem-dan-pks
Juru bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Koordinator juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, hingga saat ini belum ada nama capres-cawapres yang diputuskan oleh Koalisi Perubahan yang digagas oleh Demokrat, NasDem dan PKS.

Ketiga partai masih fokus membahas kriteria dan mekanisme penentuan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

"Saat ini kami masih fokus membahas kriteria capres dan cawapres, serta cara menentukannya. Belum membahas nama secara resmi, meskipun sudah masuk beberapa aspirasi," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: PKS ke Demokrat: Aher Juga Tepat untuk Dampingi Anies, Sudah Terbukti, Tak Hanya Menang di Survei

Herzaky mengatakan, untuk penentuan capres-cawapres 2024, masih menunggu kesepakatan seluruh parpol calon mitra koalisi.

Terkait kriteria capres dan cawapres, kata Herzaky, secara umum terdapat lima kriteria sebagaimana sudah disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal capres Anies Baswedan.

Kelima kriteria tersebut adalah capres dan cawapres harus memiliki integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat memperjuangkan perubahan serta perbaikan.

"Elektabilitas, karena kami ingin menang, bukan hanya bersama. Jadi, baik capres maupun cawapres harus memiliki elektabilitas yang tinggi, apalagi ketika dijadikan pasangan calon," kata dia.

Sementara kriteria kapabilitas penting karena rekam jejak dan kemampuan mengelola pemerintahan jika terpilih, sangat diperlukan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan, baik capres maupun cawapres.

Sedangkan kriteria chemistry, kata Herzaky, diperlukan karena pihaknya ingin presiden dan wakil presiden saling melengkapi, saling mendukung, bukan malah saling mendahului atau saling berkontestasi.

"Memang banyak aspirasi muncul untuk memasangkan dan mengusung Anies-AHY. Karena kedua tokoh ini memang saling melengkapi, dan memberikan efek yang lebih kuat ketika disandingkan sebagai sesama tokoh representasi perubahan," kata dia.


Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, waktu pendeklarasian oleh Koalisi Perubahan masih digodok oleh tim kecil dari masing-masing parpol.

Meskipun, kata dia, Partai NasDem sudah mengusulkan agar deklarasi dilakukan pada 10 November 2022 mendatang.

"Untuk rencana deklarasi di tanggal 10 November, merupakan usulan dari teman-teman NasDem. Masih kami diskusikan di tim kecil dan di internal partai kami," kata dia.

Herzaky menegaskan koalisi yang akan dibangun ini berdasarkan asas kesetaraan dan kesejajaran antara calon anggota koalisi.

Ketiga parpol, kata dia, saling menghormati mekanisme internal masing-masing sehingga, setiap anggota bisa bebas berpendapat dan mengambil sikap masing-masing. 

Baca Juga: Demokrat: AHY Sosok yang Tepat Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024

"Hanya, untuk apapun yang berkaitan dengan rencana koalisi, kami sepakati bersama. Inilah indahnya rencana Koalisi Perubahan," ujar Herzaky.

"Aspirasi, harapan, usulan bisa disampaikan dengan bebas dan terbuka. Namun, tetap menghormati kemandirian dan independensi masing-masing partai. Dan, semuanya didasarkan kesepakatan bersama."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x