Undang Pemimpin Agama Dunia di R20 Bali, Gus Yahya: Sambut Satu Abad NU

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, pihaknya akan mendatangkan para pemimpin agama dunia di Bali pada 2-3 November 2022 di Bali.

Hal ini, kata Gus Yahya, sebagai bagian dari kegiatan menyambut Satu Abad NU yang puncaknya akan digelar pada awal tahun 2023.

"Para pemimpin agama di dunia akan berkumpul dalam forum yang dinamakan Religion Twenty (R20)," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (2/9).

"NU ini akan besar dan akan menjadi kekuatan besar kalau terkonsolidasi dan bergerak bersama. Ini pentingnya pertemuan semacam ini," kata dia.

Gus Yahya menyebutkan, selain itu, dalam rangka satu abad NU, pihaknya juga menggelar Muktamar Fiqih Peradaban di 250 titik di Indonesia. 

"Selain menggelar R20 dalam rangka menyambut satu abad NU, akan menggelar Muktamar Fiqih Peradaban yang akan didahului dengan 250 halaqah di berbagai pesantren di seluruh Indonesia," sambungnya.

Baca Juga: Gus Yahya Blak-blakan Tidak Berhentikan Mardani Maming: Belum Ada Syarat Dipenuhi

Hal tersebut disampaikan Gus Yahya saat bersilaturahim dengan Pengurus Cabang NU se-Pekalongan Raya, Jawa Tengah.

Dalam pertemuan itu, Gus Yahya didampingi Sekretaris PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) serta Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muzamil. 

Dalam pertemuan itu, Gus Yahya melakukan sosialisasi persiapan menyambut Satu Abad NU hingga peran NU di kancah nasional dan global.

Sebagai informasi, Religion of Twenty atau R20 adalah kegiatan ini merupakan forum dialog pemimpin agama sedunia. Kegiatan ini untuk menyatukan pandangan berkaitan dengan isu strategis para pemimpin agama dunia.  

Adapun Muktamar Internasional Fiqih Peradaban merupakan kegiatan konferensi internasional yang menghadirkan para pemikir dan fuqaha, pemuka agama Islam dunia untuk merumuskan berbagai masalah dengan sudut pandang fiqih. 

Baca Juga: Presiden Timor Leste Kunjungi PBNU, Jadi Presiden Pertama Berkunjung di Era Gus Yahya