Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Mendag Bilang Harga Telur Jangan Diributkan, IKAPPI: Ini Jeritan Emak-emak

Kompas.tv - 24 Agustus 2022, 10:46 WIB
mendag-bilang-harga-telur-jangan-diributkan-ikappi-ini-jeritan-emak-emak
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berbincang dengan pedagang saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga telur ayam menembus level tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Yaitu mencapai Rp33.000 per kg. Kondisi ini tentu menyulitkan masyarakat, terutama rakyat miskin. Karena bisa dibilang, telur merupakan sumber protein hewani yang paling murah dan sudah menjadi lauk sehari-hari.

Namun menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, kenaikan harga telur yang sudah pecah rekor itu belum seberapa.

"Oh itu enggak seberapa kok. Jangan diributkan yah," kata Zulhas seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Menanggapi pernyataan Mendag Zulhas yang terkesan santai itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sangat menyayangkannya. Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri menyatakan, Zulhas harusnya mengupayakan agar harga telur ayam turun.

"Kami meminta kepada Kementrian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan," ujar Abdullah dalam siaran persnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Telur Berlanjut Sampai September, Peternak: Ada Dugaan Pemain Besar

"Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," ujarnya.


 

Ia menjelaskan, naiknya harga telur ayam tidak terjadi secara tiba-tiba. Harga naik secara bertahap, yakni dari Rp 27.000 ke Rp 29.000. Selanjutnya harga telur ayam naik ke Rp 30.000 hingga saat ini Rp33.000 per kg.

Semestinya, harga telur saat ini menjadi perhatian Zulhas yang dilantik Presiden Jokowi menggantikan M Lutfi. Sebab, harga tersebut adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Kementerian Perdagangan bekerja.

"Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan bukan lari dari persoalan," tuturnya.

Abdullah menyarankan, agar Mendag Zulhas mengumpulkan para peternak untuk mencari solusi dari masalah ini.

Baca Juga: Peternak Girang Harga Telur Rp33.000/Kg, Bos ID Food: 6 Bulan Lalu Mereka Nangis



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x