Kompas TV nasional peristiwa

Bharada E Cerita ke Pengacara: Tidak Ada Tembak Menembak, Yang Ada Tembakan Terus Menerus

Kompas.tv - 9 Agustus 2022, 10:36 WIB
bharada-e-cerita-ke-pengacara-tidak-ada-tembak-menembak-yang-ada-tembakan-terus-menerus
Deolipa Yumara, kuasa hukum baru Bharada E (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mempertegas tidak ada tembak menembak dalam insiden yang menyebabkan Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadrir J tewas.

Keterangan itu disampaikan Deolipa Yumara setelah mendengar curhatan dari Bharada Richard Eliezer dalam Sapa Indonesia Pagi, Selasa (9/8/2022).

“Jadi tidak ada tembak menembak, kalau tembak menembak kan si A lawan si B, si A nembak di B nembak, itu tembak menembak,” kata Duolipa.

“Nah kalau si A yang nembak terus-terusan dar dor dar dor sama grupnya dar dor dar dor, itu apa namanya, tembak menembak atau tembak-tembakan.”.

Baca Juga: Kriminolog Minta Penyidik Polri Eksplorasi Dugaan Perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Brigadir J

Sebagai informasi, keterangan Deolipa berbeda dengan pernyataan awal kepolisian yang sempat menyebut ada baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J di tangga rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Lantas, presenter Sapa Indonesia Pagi Bayu Sutiyono  bertanya soal senjata yang digunakan oleh Bharada E untuk menembak Brigadir J, apakah jenis Glock 17.

Deolipa tolak menjawab hal tersebut karena sudah masuk ke substansi penyidikan perkara pembunuhan Brigadir J.

“Saya enggak sampai kesitu, tapi saya tahu, tapi itu sudah masuk substansi lah ya, itu barang bukti,” ucap Deolipa.

Baca Juga: Eks Kabais TNI soal Pelanggaran Ferdy Sambo: Dia Bisa Bebas, Etik hanya Perkap kalau Pidana UU

Deolipa juga enggan saat dikonfirmasi soal dugaan Brigadir J menerima siksaan sebelum terbunuh.

“Tidak dalam posisi saya menjawab, karena itu kaitannya dengan bukti-bukti lain juga,” tegas Deolipa.

Namun yang jelas, Deolipa menyampaikan bahwa kliennya atau Bharada E menerima perintah untuk menembak Brigadir J.

Bayu Sutiyono kemudian bertanya apakah atasan yang dimaksud Bharada E adalah Brigadir RR

“Ya namanya atasannya bukan mereka lah (Brigadir RR), ya kan mereka sama-sama pegawai, sama-sama ini (ajudan), masa enggak ngerti,” kata Deolipa Yumara.

Baca Juga: Bharada E Merasa Bersalah, Menyesal, dan Menangis karena Tembak Brigadir J

Dalam dialog tersebut, Bayu Sutiyono kembali bertanya kepada Deolipa perihal adakah Irjen Ferdy Sambo di tempat kejadian peristiwa saat Brigadir J dibunuh.

“Ini bukan pro justicia, ini curhatannya ya, curhatannya ya sama saya, kan beda pro justicia sama curhatan ya. Curhatan kan saya boleh bicara. Iya ada, ada (Irjen Ferdy Sambo),” ucap Deolipa Yumara.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x