Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Baru Mundur, Ukraina Sudah Tuduh Mereka 2 Kali Tembakkan Bom Fosfor ke Pulau Ular

Kompas.tv - 2 Juli 2022, 15:17 WIB
rusia-baru-mundur-ukraina-sudah-tuduh-mereka-2-kali-tembakkan-bom-fosfor-ke-pulau-ular
Pulau Ular atau Pulau Zmiinyi. Tentara Rusia dilaporkan telah mundur dari Pulau Ular yang diyakini karena bombardir pasukan Ukraina. (Sumber: Kementerian Pertahanan Ukraina Via Mirror)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Tentara Ukraina menuduh Rusia telah melakukan serangan menggunakan bom fosfor hingga dua kali ke Pulau Ular.

Serangan tersebut dilaporkan terjadi hanya sehari setelah Rusia memutuskan mundur dari wilayah penting di Laut Hitam tersebut.

Serangan tersebut diungkapkan oleh Komandan Angkatan Perang Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi di Telegram, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: Tiga Usaha Pembunuhan Pejabat Pro-Rusia Terjadi di Kherson, Tanda Perlawanan Ukraina Meningkat

Ia mengungkapkan, jet tempur Su-30 Rusia menjatuhkan bom fosfor dua kali saat terbang di atas Pulau Ular yang juga bernama Pulau Zmiinyi.

“Hari ini sekitar pukul 18.00, jet tempur Rusia Su-30 dua kali melakukan serangan dengan bom fosfor ke Pulau Zmiinyi,” bunyi pernyataan militer Ukraina dikutip dari Al-Jazeera.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan mundurnya mereka dari Pulau Ular, Kamis (30/6/2022) sebagai sebuah niat baik.

Hal itu untuk menunjukkan bahwa Moskow tak menghalangi usaha PBB mengorganisir perlindungan ekspor gandum dari Pelabuhan Ukraina ke Laut Hitam.

Namun, tuduhan serangan tersebut membuat Ukraina menuding Rusia tak mampu menghormati deklarasi yang mereka keluarkan sendiri.

Rekaman video yang menyertai pernyataan Ukraina itu menunjukkan sebuah jet tempur menjatuhkan bom dua kali ke pulau tersebut. Setelahnya, muncul semacam jejak garis putih di atas pulau itu.

Bom fosfor yang meninggalkan jejak putih khas di langit, adalah senjata pembakar yang penggunaannya terhadap warga sipil dilarang di bawah konvensi internasional.

Tetapi, bom tersebut tetap diizinkan penggunaannya untuk sasaran militer.

Ukraina sendiri telah menuduh Rusia menggunakan bom fosfor beberapa kali sejak invasi dilakukan pada Februari lalu, termasuk kepada warga sipil.

Baca Juga: Gebrakan Putin, Bakal Satukan Rusia dan Belarusia karena Respons Barat atas Serangan ke Ukraina

Moskow pun membantah tuduhan Ukraina tersebut.

Ukraina juga mengeklaim, mundurnya tentara Rusia dari Pulau Ular disebabkan oleh bombardir rudal dan artileri tentara Kiev.

Pulau Ular berada di pantai Ukraina, sekitar 35km dari Delta Danube, merupakan area militer terbatas dan menjadi garis pertahanan terluar perbatasan Ukraina sebelum invasi Rusia terjadi.


 



Sumber : Al-Jazeera


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x